Obat Duka Korban Gempa

Puluhan korban gempa Aceh yang mengungsi merasa senang melihat kedatangan Presiden Jokowi.

oleh Windy PhagtaMuslim AR diperbarui 10 Des 2016, 00:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagi-bagikan buku tulis untuk anak-anak saat meninjau tenda pengungsian korban gempa Aceh di Pidie Jaya, Jumat (9/12). Selain buku tulis, Jokowi juga membagikan kotak pensil kepada warga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Pidie Jaya - "Pak Jokowi siapa yang punya? Pak Jokowi siapa yang punya? Yang punya anak Indonesia." Bait lagu ini secara serentak dinyanyikan anak-anak korban gempa Aceh. Dengan riang, mereka menyambut Presiden Jokowi di tenda pengungsian.

Mendengar nyanyian anak-anak korban gempa, Jokowi pun gembira. Meski menjadi korban gempa 6,5 Skala Richter pada 7 Desember 2016, tak ada raut kesedihan yang dipancarkan anak-anak itu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu pun terkagum-kagum dengan semangat mereka. "Anak-anakku semua, saya senang sekali. Anak-anak masih gembira, masih ceria. Tadi nyanyinya semangat sekali," ujar Jokowi di Pidie Jaya, Aceh, Jumat 9 Desember 2016.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan para anak saat meninjau tenda pengungsian korban gempa Aceh di Pidie Jaya, Jumat (9/12). Dalam kunjungan tersebut, Jokowi membagikan buku tulis untuk anak-anak. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi meminta agar anak-anak tetap semangat belajar dan tetap bergembira. "Saya titip ya, tetap semangat belajarnya. Terus belajar dan terus bernyanyi. Siap?"

"Siap.." jawab anak-anak serentak.

Untuk membuat anak-anak tambah bersemangat, Jokowi membuat kuis. Anak yang mampu menjawab pertanyaan akan mendapat hadiah yang diberikan olehnya.

"Ada yang hafal Pancasila ndak? Siapa yang hafal tunjuk jari. Ada hadiahnya loh," tanya Jokowi.

Seorang anak bernama Muhammad Abil memberanikan diri maju. Dengan lantang, ia menyebutkan sila-sila di Pancasila. Beberapa buku pun dihadiahi Jokowi kepada Abil. Tak hanya Abil, seluruh anak yang hadir juga diberikan buku dan makanan ringan.

Presiden Jokowi memberikan hadiah kepada seorang anak yang menjawab pertanyaan saat meninjau tenda pengungsian korban gempa Aceh di Pidie Jaya, Jumat (9/12). Dalam kunjungan itu, Jokowi membagikan buku tulis untuk anak-anak. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara, puluhan korban gempa Aceh yang mengungsi berdesakan ingin melihat langsung Presiden Jokowi. Ada yang memanjat tumpukan pengeras suara, berdiri di atas bangku, menggendong anak di atas bahu, dan banyak pula ibu-ibu yang merangsek masuk hingga pagar badan yang dibuat Pasukan Pengamanan Presiden.

Mereka merasa senang melihat kedatangan Jokowi. Zizah (34), salah satu warga, merasa sedikit terobati. Ia yang dulunya merupakan korban tsunami dan gempa Aceh merasa tak sendiri.

"Semua orang mau bantu kami, Pak Presiden juga," kata ibu dua anak itu.


Jenguk Korban

Presiden Jokowi saat mengunjungi korban gempa di Banda Aceh. (Liputan6.com/Windy Phagta)

Selain berkunjung ke tenda pengungsian, Presiden Jokowi juga mendatangi Rumah Sakit Umum Tengku Cik Ditiro Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh. Jokowi langsung menjenguk beberapa pasien yang menjalani perawatan intensif.

Jokowi tampak menyapa seorang pasien yang tengah menjalani perawatan intensif. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga terlihat bertanya dan melihat foto rontgen korban gempa Aceh yang telah menjalani operasi bedah tulang.

Tak hanya pasien dewasa, Jokowi juga menjenguk satu pasien anak yang juga menjalani perawatan medis di RS tersebut. Kendati tampak kesulitan bangun dari tempat tidurnya, beberapa pasien yang dikunjungi Jokowi tetap berupaya menyalami mantan walikota Solo ini.

Presiden Jokowi saat mengunjungi korban gempa di Banda Aceh. (Liputan6.com/Windy Phagta)

Direktur RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli Drg Mohd Riza Faisal Mars mengungkap, ada lebih dari 400 korban gempa Aceh di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli Kabupaten Pidie. Ruang rawat inap RSUD T Chik Ditiro Sigli pun penuh.

Kebanyakan pasien yang dirujuk ke rumah sakit itu mengalami patah tulang, lebam, dan luka ringan. "Ada tiga pasien yang luka parah langsung dirujuk ke Banda Aceh tadi dan yang luka ringan setelah ditangani oleh dokter ada yang dibolehkan pulang dan ada juga yang mendapat perawatan intensif," kata Riza.

Ia menambahkan tim dokter terus siaga melayani pasien yang masih terus berdatangan dan stok obat-obatan saat ini masih mencukupi. RSUD T Chik Ditiro Sigli yang berada di jalan Banda Aceh-Medan, Kabupaten Pidie, juga membuka posko informasi korban gempa Aceh.


Bangun Masjid dan Sekolah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengamati kondisi Masjid At-Taqarrub yang rusak parah di Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12). Jokowi meminta agar masjid yang rusak akibat gempa Aceh tersebut segera dibersihkan dan dibangun kembali. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Jokowi menyempatkan diri meninjau beberapa lokasi terdampak gempa di Kabupaten Pidie Jaya. Salah satu yang menjadi perhatian Jokowi adalah Masjid At-Taqarrub yang mengalami kerusakan akibat guncangan gempa 6,5 skala Richter.

Masjid yang berada di Desa Keude, Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya ini roboh diguncang gempa. Sisa bangunan masjid kini menjadi lokasi pengungsian warga Pidie Jaya.

Jokowi sempat melihat beberapa sudut bangunan dan menjenguk para pengungsi. Dirinya langsung memerintahkan agar masjid segera dibangun kembali.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdiskusi saat mengunjungi Masjid At-Taqarrub di Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12). Jokowi memutuskan untuk segera membangun kembali Masjid At-Taqarrub yang rusak parah akibat gempa Aceh. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Saya sudah melihat keadaan masjid At-Taqarrub ini dan saya sudah putuskan masjid langsung akan dibangun kembali. Tapi kita kerjakan sama-sama ya," ujar Jokowi.

Jokowi memerintahkan untuk segera melakukan pembersihan bangunan masjid. Pembersihan lebih dulu dilakukan sebelum nantinya masjid dibangun kembali.

"Mulai besok Insya Allah akan segera dibersihkan, akan segera dibangun kembali," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, pemerintah langsung bekerja menginventarisir segala kerusakan yang ditimbulkan setelah gempa Aceh. Bantuan yang bisa diberikan langsung bagi korban meninggal maupun luka juga sudah diberikan.

Untuk infrastruktur yang mengalami kerusakan, pemerintah tengah mendatanya. Untuk kantor pemerintahan dan masjid akan dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Lalu, gedung sekolah yang rusak akibat gempa Aceh akan dibangun kembali Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sedangkan sejumlah rumah yang rusak masih dalam tahap pendataan lebih rinci.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan saat melakukan kunjungan ke Masjid At-Taqarrub di Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12). Jokowi terlihat didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Seskab Pramono Anung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Ini masih dalam proses verifikasi jumlah. Ada dua kategori nanti, yaitu yang rusak berat, artinya sudah roboh total dan yang rusak-sedang. Ini baru dihitung jumlahnya berapa. Yang rusak berat dibantu Rp 40 juta, yang rusak sedang/ringan dibantu Rp 20 juta. Agar nantinya bisa dipakai untuk stimulan membangun kembali rumah-rumah yang ada," ungkap Jokowi.

Untuk sekolah, pemerintah menyiapkan tenda darurat sambil menunggu perbaikan. Hal ini agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu usai terjadinya gempa Aceh.

"Untuk sekolah, karena dalam proses pembangunan, yang rusak-rusak tadi sementara disiapkan tenda (tempat khusus) untuk anak-anak. Saya kira pembagian dan organisasi lapangan sudah baik," lanjut Jokowi.

Jokowi tidak ingin proses pendidikan di wilayah yang terdampak gempa terganggu akibat gempa Aceh yang terjadi pada Rabu 7 Desember 2016.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya