Jangan Biarkan Ban Kurang Angin, Ini Lima Kerugiannya

Setiap penurunan suhu 10 derajat, maka udara di dalam ban juga akan berkurang satu PSI (pound per square inci

oleh Herdi Muhardi diperbarui 11 Des 2016, 18:32 WIB
Isi Ban Angin Mobil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ban menjadi alat yang cukup vital dalam sebuah kendaraan. Bahkan, sering kali ban mengalami kekurangan tekanan angin. Pasalnya, tekanan angin pada ban akan selalu berkurang seiring dengan kondisi suhu udara.

Melansir Doityourself, Sabtu, (10/12/2016) berdasarkan penelitian, untuk setiap penurunan suhu 10 derajat, maka udara di dalam ban juga akan berkurang satu PSI (pound per square inci). 

Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik mobil sering melakukan pengecekan ban, minimal dilakukan sebulan sekali. Ini karena kekurangan tekanan angina ban, akan memberikan efek cara berkendara.

Berikut masalah yang akan timbul jika ban kekurangan tekanan angin:

Boros bahan bakar

Sebuah studi menyatakan, kebanyakan pemilik mobil menjaga tekanan bannya sekitar 80 persen dari tekanan yang telah direkomendasikan. 

Diketahui, jika tekanan ban kurang dari yang direkomendasikan maka nilai ekonomis bahan bakar juga akan berkurang lima persen.

Pada dasarnya, kurang angin membuat telapak ban yang menempel ke aspal akan lebih melebar. Hal ini pula yang membuat adanya gesekan pada permukaan aspal lebih banyak.

Dengan begitu, laju mobil ikut melambat namun putaran mesin semakin bertambah dan lebih banyak membutuhkan bahan bakar.

Mengurangi performa pengereman

Tekanan angin ban yang rendah juga membuat waktu untuk berhenti menjadi lebih lama. Termasuk jika jalanan basah.

Selain itu, kurang angin juga dapat membuat mobil mudah tergelincir, baik saat jalanan basah, dingin atau licin akibat salju. Namun saat kondisi jalanan kering, ban bisa mudah slip.


Next

Pencemaran udara

Karena kurangnya tekanan angin berpengaruh pada efisiensi bahan bakar,termasuk cara pengemudi saat menginjak pedal gas lebih lama.

Dengan begitu, ini berimbas pada lebih banyaknya emisi yang keluar, termasuk asap dari kenalpot.

Usia pakai ban lebih cepat

Ban dengan tekanan angin yang rendah diketahui mengurangi masa usia tapak ban hingga 25 persen. Oleh karena itu, Anda harus lebih sering mengganti ban sebelum waktunya.

Ban cepat rusak

Jika tekanan angin rendah, resiko paling terburuk membuat ban cepat pecah. Hal ini dikarenakan hampir semua telapak ban melakukan gesekan dengan aspal, dan membuat ban menjadi cepat panas.

Jika demikina, struktur ban akan rusak dan terkelupas hingga membuat ban kelelahan yang akhirnya pecah. Itu yang paling berbahaya.

Oleh karena itu, jika ban kempis ada baiknya diisi dengan sesuai rekomendasi perusahaan mobil atau motor.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya