Akhir 'Pengantin' Istana di Bekasi

Teroris yang ditangkap di Solo itu berinisial SY alias Abu Izzah. Dia perakit bom rice cooker yang siap diledakkan Minggu pagi.

oleh Hanz Jimenez SalimFachrur RozieRita AyuningtyasPanji PrayitnoFernando Purba diperbarui 11 Des 2016, 00:07 WIB
Polisi Akan Ledakkan Bom Bekasi di Lokasi Penemuan

Liputan6.com, Bekasi - Jalan Bintara VIII RT 04/09, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi mendadak ramai dipadati warga sekitar. Jauh sebelum keremunan warga menyesaki sekitar lokasi, Densus 88 Antiteror Mabes Polri sudah lebih dulu tiba.

Lembaga antiteror tersebut menggerebek bangunan tiga lantai yang terbagi dalam beberapa ruangan, yang dikontrakan. Tepat di lantai dasar kamar 104, Densus menemukan bom aktif dalam bentuk panci presto. Bom yang siap diledakkan itu dimasukkan ke dalam sebuah tas ransel berwarna hitam.

"Kami tangkap 3 orang (terduga teroris) dan temukan bom berbentuk rice cooker di sana," ujar Kabag Mitra Ropenmas Divhumas Polri, Kombes Awi Setiyono, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Sabtu 10 Desember 2016.

Identitas ketiga terduga teroris itu adalah dua laki-laki dan satu perempuan. Dua di antaranya  adalah pasangan suami istri (pasutri).

"Ketiganya Nur Solihin (NS), Agus Supriyadi (AS), Dian Yulia Novi (DYN)," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul kepada Liputan6.com, Sabtu (10/12/2016).

Nur Solihin dan Agus Supriyadi ditangkap Densus di bawah flyover Kalimalang, Jakarta Timur sekitar pukul 15.40 WIB. Sementara Dian Yulia Novi ditangkap bersamaan dengan penggerebekan.


3 Kg, 300 Meter

Suasana lokasi penyergapan 3 teroris dan penemuan bom rice cooker di Bekasi. (

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Kombes Rikwanto memastikan bom yang diamankan Densus di Bekasi memiliki daya tinggi alias high explosive.

"Info dari Densus 88 diperkirakan daya ledak tinggi melebihi TNT (Trinitrotoluene)," kata dia dalam pesan singkatnya, Jakarta, Sabtu 10 Desember 2016.

Oleh karena itu, Polri mensterilkan tempat kejadian perkara di Bintara Jaya 8 RT 4 RW 9, Bintara, Bekasi dalam radius lebih dari 300 meter.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Raden Prabowo Argo Yuwono menambahkan, berat bom mencapai tiga kilogram.

"Kalau meledak radius 300 meter hancur, kalau ini dinyalakan 4.000 kilometer per jam. Jadi cepat sekali," kata dia lokasi penggerebekan Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/12/2016).


Minggu Pagi di Istana Negara

Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar saat rilis di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/4). Sebelum menjalani hukuman, Hartawan Aluwi melarikan diri ke Singapura. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan para terduga teroris sudah menetapkan lokasi aratu target peledakan bom. Tempat itu adalah kantor pemerintahan di Jakarta Pusat.

"Sebuah objek vital di Jakarta Pusat," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Sabtu 10 Desember 2016.

"Iya, iya, iya (di gedung pemerintahan). Itu yang bisa kami sampaikan," lanjut dia.

Kabag Penum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul mengaku, para terduga teroris akan menyerang Istana Negara. "Rencananya bom tersebut akan diledakkan di istana negara pada saat serah terima jaga paspampres," tegas Martinus.

Sedangkan mengenai waktu bom diledakkan diungkapkan Kabid Penum Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono. "Barang ini akan diledakkan besok pagi di suatu tempat. Beratnya tiga kilogram," kata dia.

Ia mengungkapkan, data-data tersebut didapat dari tersangka yang diinterogasi pihak penyidik Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Termasuk soal lokasi persis peledakan juga masih diselidiki.

"Kita baru mendalami diledakkan di mana, di tempat apa," tegas Argo.


Wasiat 'Pengantin'

Martinus Sitompul (FOTO:Antara)

Satu di antara tiga terduga teroris yang ditangkap di Bekasi adalah perempuan. Dian Yulia Novi rupanya disiapkan untuk menjadi "pengantin" saat mereka akan meledakkan bom berkekuatan dahsyat itu di jantung Ibu Kota.

"Bom aktif yang terdapat di lokasi TKP merupakan bom yang akan diledakan oleh seorang pengantin perempuan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Bekasi, Sabtu 10 Desember 2016.

Dian Yulia adalah perempuan kelahiran 4 Juli 1989 di Cirebon. Perempuan berusia 27 tahun itu telah mengirimkan paket berisi surat wasiat kepada orangtuanya di Cirebon.

"Kemudian paket tersebut diambil dan dibuka oleh anggota Densus yang isinya ditemukan barang-barang berupa pakaian dan SURAT WASIAT dari Dian Yuli Novi (DYN) kepada kedua orangtuanya. Adapun isi surat wasiat tersebut menyatakan kesiapan Dian Yuli Novi (DYN) untuk melakukan amaliyah," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul.

Martinus menambahkan, Densus telah membuntuti Nur Solihin dan Agus Supriyadi sejak dari Solo yang menuju Jakarta. Kedua menumpangi kendaraan ALYA berpelat Jakarta.

"Setibanya di Jakarta, kendaraan yang ditumpangi Nur Solihin dan Agus Supriyadi menjemput Dian Yulia Novi di daerah Pondok Kopi yang membawa sebuah kardus," ungkap Martinus.


Perakit Bom

Kabagpenum Mabes Polri, Rikwanto memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/4/2015). Uang palsu tersebut diperoleh dari empat tersangka yang ditangkap di wilayah Bogor.(Liputan6.com/Yoppy Renato)

Densus 88 Antiteror menangkap 1 orang terduga teroris di Solo, Jawa Tengah menyusul penangkapan 3 terduga teroris di Jalan Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat.

"Satu tersangka diamankan di Solo. Jadi 4 orang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono di Bekasi, Sabtu 10 Desember 2016.

Menurut Argo, ini adalah prestasi Densus 88. Sebab, jika penangkapan ini tak terjadi maka bom akan meledak di jantung Ibu Kota besok hari.

"Kalau ini tidak diamankan, maka akan jadi kejadian," ujar Argo.

Teroris yang ditangkap di Solo itu berinisial SY alias Abu Izzah. Dia berperan sebagai perakit bom rice cooker yang siap diledakkan besok.

"SY alias Abu Izzah orang yang merakit bom yang dibawa oleh Salikhin ke Jakarta," ujar Karo Penmas Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rikwanto di Jakarta, Sabtu 10 Desember 2016.

Abu Izzah ditangkap di daerah Sabrang Kulon Matesih, Kabupaten Karanganyar pada pukul 18.15 WIB. "Selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan pengembangan," tandas Rikwanto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya