Liputan6.com, Jakarta - Faktor utama di balik keputusan Valentino Rossi yang terus menunda rencana pensiunnya adalah gelar juara dunia MotoGP. Ya, ia bertekad meraih gelar juara dunia ke-10 di semua kelas. Sayang, keinginan itu belum terwujud hingga musim 2016.
Sejatinya, Rossi memiliki peluang besar untuk mewujudkan hal tersebut pada MotoGP 2015. Pembalap Movistar Yamaha itu menjadi pemuncak klasemen sejak awal hingga jelang musim berakhir. Sayang, ia terlibat insiden dengan Marc Marquez.
Baca Juga
Advertisement
Pada akhirnya, gelar juara dunia MotoGP 2015 jatuh ke tangan rekan setimnya, yakni Jorge Lorenzo. Berbeda dengan musim 2016 di mana The Doctor memang kalah telak dari Marquez. Gelar juara dunia sudah diamankan Marquez sejak seri ke-15 atau MotoGP Jepang.
Kini, persaingan baru akan dihadapi Rossi di MotoGP 2017. Alberto Tebaldi, sang manajer, percaya kliennya bisa mewujudkan hal tersebut pada kesempatan kali ini.
"Saya pikir Vale memiliki segala hal yang dibutuhkan untuk meraih gelar ke-10. Level lawan-lawannya memang tinggi dan sedikit hal bisa membuat perbedaan. Kami berharap ada peningkatan besar di bawah perkembangan Yamaha, terutama dalam urusan dengan ban," kata Tebaldi seperti dilansir Speedweek.
Namun, Tebaldi juga menyoroti ancaman yang bisa diberikan Maverick Vinales. Ia yakin pembalap yang baru hijrah dari Suzuki Ecstar tersebut bisa menjadi masalah besar bagi Rossi. Pasalnya, kekuatan dan potensi Vinales masih belum begitu diketahui.
"Kami tahu segalanya mengenai Jorge (Lorenzo). Sementara kami belum tahu seberapa besar potensi Maverick yang sebenarnya. Satu hal yang sudah jelas adalah ia sangat berbakat," tegas Tebaldi.