Gaya 'Naruto' Kendalikan Kecanduan Gadget

Gerobak Batja memang hanya sebuah gerobak. Tapi gerobak itu berisi 600 buku anak-anak yang bisa dibaca di Taman Tirto Agung, Semarang.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 11 Des 2016, 13:02 WIB
Begini proses anak-anak dilepaskan dari kecanduan Gadget di Taman Tirto Agung Semarang, Minggu (11/12/2016)

Liputan6.com, Semarang - Cindy (4) kelihatan takut dan malu-malu ketika ada tokoh animasi menghampiri dan menyapanya di Taman Tirto Agung, Kota Semarang, Jawa Tengah. Tokoh animasi Naruto itu tak putus asa, ia terus berupaya merayu Cindy agar melepas gadget dan bermain bersamanya. Dua puluh menit kemudian, Cindy sudah tertawa-tawa dan bermain-main dengan Naruto serta tokoh animasi lain, bersama anak-anak lainnya.

Keceriaan kemudian terpancar dari salah satu ujung taman, tempat tokoh-tokoh kartun itu berkumpul dan bermain bersama anak-anak. Ada tokoh anime (kartun Jepang) seperti Naruto, dan juga tokoh game atau gim Mario Bros dan Archer Queen dari Clash of Clans, serta beberapa tokoh lainnya.

Kegiatan tersebut merupakan kerja sama dari alumni SMAN 3 Semarang angkatan 1999 yang memiliki Gerobak Batja dan komunitas cosplay Semarang Shiroi Zugaikotsu. Mereka mengajak anak agar minat bacanya meningkat dan mengurangi ketergantungan bermain gadget.

"Gerobak Batja ini selalu setiap hari minggu mengundang komunitas dan bebas untuk mengisi acara. Karena kita komunitas yang lebih ke Jepang, ya kita ajari sedikit-sedikit bahasa Jepang, kemudian ada permainan. Karena ini ada hubungannya dengan literasi, kita juga ada permainan huruf," kata Naruto yang diperankan Kinari Ariya Apsari (22), Semarang, Minggu (11/12/2016).

Menurut Kinari, awalnya memang anak-anak itu takut, bahkan juga ada yang malu. Tak hanya itu, orang tua mereka juga ragu. Barangkali mereka takut jika terkena charge atau harus membayar. Pelan-pelan dengan ketelatenan yang ada, anak-anak itu antusias bermain bersama teman-temannya. Ada juga yang memilih membaca dari koleksi buku Gerobak Batja.

Pengelola Gerobak Batja di Taman Tirto Agung, Oktavian Heru mengatakan Alste atau  Alumni SMA Telu '99 memang menyediakan fasilitas untuk mendongkrak minat baca anak-anak dengan Gerobak Batja sejak bulan September 2016 lalu. Ia berharap kegiatan setiap Minggu itu cukup berdampak kepada anak-anak yang datang.

"Ini dari teman-teman alumni SMAN 3 angkatan 1999. Di sini setiap Minggu pagi sampai pukul 12.00 WIB. Tiap Minggu temanya beda, kali ini kita bersama teman-teman cosplay, kita sangat terbuka," kata Heru.

Gerobak Batja memang hanya sebuah gerobak. Namun gerobak itu berisi sekitar 600 buku anak-anak yang bisa dibaca di Taman Tirto Agung setiap Minggu. Selain mengajak anak-anak membaca, Heru berharap bisa membuat anak-anak tidak kecanduan gadget.

"Kalau mau baca, pengetahuan kan bertambah. Yang kedua mengurangi anak-anak bermain gadget. Memang tidak signifikan, ya minimal lah, bisa," pengelola Gerobak Batja di Taman Tirto Agung, Semarang itu memungkasi.


Disambut Gembira

Butuh pendekatan khusus bagi anak-anak yang kurang bisa bersosialisasi

Berbagai kegiatan yang tentunya mendidik anak-anak sudah dilakukan. Salah satu kegiatan favorit di sana adalah mendongeng, bahkan akan ada lomba mendongeng untuk anak-anak pada 25 Desember mendatang di Taman Tirto Agung, Semarang.

Salah satu ibu yang mengantar anaknya, Sani Fadhilah (35) mengaku senang dengan kegiatan di taman tersebut.

Anaknya, Baiq Filza Adiva Madania (4) yang belum bisa membaca antusias melihat gambar-gambar di buku atau mengikuti kegiatan dan mendengarkan dongeng.

"Anak-anak senang sekali, setiap Minggu ngajak ke sini. Dia belum bisa baca, tapi sekarang sudah minta diajari huruf," kata warga Semarang tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya