Liputan6.com, Malang - Seorang wisatawan tewas tenggelam di muara Pantai Sipelot, Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Korban diidentifikasi bernama Riski, asal Kelurahan Cangkring, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo itu terseret ombak dan tak bisa diselamatkan.
“Proses pencarian korban dilakukan hampir satu jam lebih oleh tim SAR. Saat ditemukan sudah meninggal dunia,” ucap Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setyono, Minggu (11/12/2016).
Korban yang masih berusia 19 tahun itu diketahui datang ke Pantai Sipelot bersama lima orang rekannya yang berasal dari kampung yang sama. Mereka berenang di muara pantai dengan melewati Sungai Tundo sekitar pukul 12.00 siang tadi. Ombak laut yang tinggi diduga menyeret tubuh korban ke perairan lebih dalam.
Seluruh rekan korban berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi pantai. Musibah bagi Risky yang tak bisa menyelamatkan dirinya hingga tenggelam. Mengetahui kejadian itu, masyarakat setempat dibantu tim SAR kemudian menyisir lokasi kejadian yang condong ke laut lepas itu.
Baca Juga
Advertisement
"Jenazah korban yang ditemukan sudah tak bernyawa itu sekarang dibawa ke RS Syaiful Anwar Malang," tutur Bagyo.
Musibah ini bukan kali pertama terjadi di Pantai Sipelot di sepanjang tahun 2016. Pada Minggu 10 Juli lalu, dua wisatawan, yakni Mochamad Samsul Maarif asal Kabupaten Jombang dan Johan asal Kabupaten Sidoarjo juga tewas tenggelam di Pantai Sipelot. Lokasi kejadian pun sama dengan yang dialami oleh korban Risky. Mereka hendak menyeberangi muara pantai dengan melewati Sungai Tundo.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang, Hartanto mengimbau masyarakat untuk selalu berhati–hati jika berada di perairan terutama di kawasan selatan.
"Cuaca buruk yang terjadi di berbagai wilayah ini berpotensi meningkatkan tinggi gelombang. Lebih baik selalu waspada," ujar Hartanto.
Diperkirakan, tinggi gelombang di perairan Malang dan sekitarnya bisa mencapai 1,5 meter dengan kecepatan angin 20 kilometer per jam. Karena itu, masyarakat pesisir maupun wisatawan yang datang ke pantai harus waspadai terhadap ancaman tinggi gelombang tersebut.