Liputan6.com, Bogor - Kemacetan arus lalu lintas yang terjadi di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat menyebabkan banyak kendaraan memilih mengambil jalur alternatif melalui Tajur dan Cipaku.
Kepala Satuan Lalu-lintas Polres Bogor Kota, AKP Bramastyo Priadji, justru mengimbau pengendara yang hendak menuju ke kawasan Puncak, tetap menunggu di dalam tol dan tidak melewati jalur alternatif.
Advertisement
"Karena kalaupun menggunakan jalur alternatif, jika di Puncak sudah satu arah, tetap kendaraan tidak akan boleh lewat," kata Priadji seperti dilansir dari Antara.
Menurut dia, jika pengendara menggunakan jalur alternatif Tajur, tetap tidak akan diperbolehkan melintas ke Puncak, karena sedang diberlakukan satu arah menuju Jakarta.
Menurut dia, pengendara yang beralih menggunakan jalur alternatif akan rugi dua kali, selain tidak diperbolehkan melintas menuju Puncak, juga tidak ada kepastian kapan jalur dibuka, lantaran situasi arus kendaraan di Kota Bogor juga sudah padat.
"Akan lebih baik menunggu di tol, disana ada tempat istirahat. Pengendara bisa santai sampai menunggu jalur Puncak dibuka, ada kepastian kapan jalur boleh dilintasi," kata dia.
Menurut dia, macet di jalur non-tol akan lebih sulit lagi, karena arus lalu lintas di dalam Kota Bogor sudah cukup padat. Dan saat ini sudah mendekati magrib, jalur Puncak akan kembali dibuka.
"Biasanya habis magrib jalur Puncak sudah dibuka lagi, lebih cepat kalau kita di dalam tol, bisa santai di rest area, dan tahu kepastian buka tutup jalur," kata dia.
Sementara itu, akibat banyak kendaraan yang beralih menggunakan jalur alternatif Jalan Tajur, kepadatan terjadi dari gerbang tol Jagowari menuju Baranangsiang, dan dari Baranangsiang menuju Jalan Raya Tajur.
"Kendaraan yang menuju Puncak masih banyak direst area 39, antrean di gerbang tol Jagorawi sudah satu kilo meter," Priadji.