Liputan6.com, London - Surat berlogo Kensington Palace bertanggal 21 Desember 1996 ditulis Putri Diana untuk Simon Barnes. Dalam goresan tinta hitam, ia mengucapkan terimakasih atas hadiah Natal yang diberikan oleh temannya itu.
Ditulis di Istana Kensington -- kediaman resminya sejak 1981 -- dalam surat itu Diana mengaku tersentuh atas pemberian tersebut. Barnes memberikan buku The Celestine Prophecy karya James Redfield, yang jadi bestseller pada 1996.
Advertisement
Namun, inilah yang ditulis Diana, "Aku belum membaca 'The Celestial Prophecy' dan aku berharap kau mengingatkanku tentang buku itu," tulis dia, seperti dikutip dari situs International Business Times, Minggu (11/12/2016).
Barnes adalah penderita kelumpuhan, yang mengalami cedera parah pada tulang punggungnya dalam sebuah latihan Territorial Army sejak berusia 21 tahun.
Persahabatannya dengan Diana terjalin melalui aksi amal mereka di Spinal Research Trust.
Surat tersebut bukan ucapan terimakasih biasa, setidaknya itu menurut RR Auction, yang akan melelangnya.
"Menunjukkan bahwa Putri Diana adalah sosok yang terbuka dan memiliki kualitas kepribadian yang menarik -- yang membuat semua orang menyukainya. Dan itu yang bisa dilihat dari surat ini," kata Robert Livingston, Executive Vice President di RR Auction.
Orang-orang yang dianggap teman baik oleh Lady Di bukan hanya kaum ningrat atau mereka yang berduit.
Diana menulis sendiri surat itu, bukan ketikan. Di dalamnya ia memanggil temannya itu 'Simon' -- yang menunjukkan kedekatan pribadi.
"Terimakasih banyak telah memikirkanku di tengah suasana Natal -- setelah semua perubahan yang terjadi tahun ini, sungguh luar biasa bisa melihatmu menjadi sosok yang bijaksana," tulis Diana dalam suratnya.
Apa yang tersurat dalam dua lembar kertas itu punya juga memiliki makna khusus. Baru beberapa bulan sebelumnya, Lady Di resmi bercerai dengan suaminya, Pangeran Charles. Sebelumnya mereka telah mengumumkan perpisahan sejak 1992.
Perceraian keduanya dilakukan atas permintaan Ratu Elizabeth. Sang penguasa Kerajaan Inggris tak senang dengan wawancara Diana yang menguak perselingkuhannya.
Jelang penutup suratnya, Diana berharap 1997 menjadi tahun yang penuh keberuntungan bagi Simon Barnes. "Secara pribadi aku tak sabar untuk mengakhirinya (1996)," tambah Diana.
Ia tak menyangka, hal tragis justru terjadi pada tahun 1997.
Sembilan bulan setelah surat itu ditulis, Putri Diana tewas dalam kecelakaan di Paris, Prancis. Kekasihnya kala itu, Dodi Fayed juga meninggal dunia.
Pengakuan Diana yang Bikin Ratu Inggris Marah
Sejak awal, hubungan Diana dengan Charles memang jauh dari harmonis apalagi romantis. Pewaris takhta Kerajaan Inggris itu belum bisa lepas dari kekasih masa lalunya yang sudah jadi istri orang, Camilla Parker Bowles.
Sementara, Diana yang terluka mencari pelarian dan menjalin hubungan dengan sejumlah pria.
Ratu Elizabeth tahu benar soal kemelut rumah tangga putranya. Namun ia tak terima jika itu diumbar ke publik.
Pada 20 November 1995, dalam wawancara bersama Martin Bashir dari BBC, Diana menyampaikan pengakuan mengejutkan.
Ia mengaku mengkhianati suaminya. "Sebuah pengakuan yang menjatuhkan Kerajaan Inggris ke jurang krisis sejak penyerahan takhta," tulis Daily Mail, merujuk pada Raja Edward VIII yang merelakan mahkota demi menikahi seorang janda asal Amerika.
Diana mengaku punya hubungan selama lima tahun dengan pelatih berkudanya, James Hewitt.
"Ya, aku memujanya. Ya, aku jatuh cinta dengan dia. Tapi aku sangat kecewa," kata Diana, yang terluka dengan pengkhianatan Hewitt.
Camilla adalah alasan Diana main serong -- sesuatu yang diakui Charles beberapa tahun sebelumnya. "Ada tiga orang dalam pernikahan kami, sedikit ramai," kata Diana tentang Camilla.
Hanya dalam beberapa pekan setelah wawancara itu dilakukan, sekretaris persnya mengundurkan diri. Ratu Elizabeth lantas mengirimkan surat, meminta perceraian Charles dengan Diana segera dilakukan.
Apa yang dilakukan Diana dianggap kelewatan. Ia menerobos batasan yang dibuat mertuanya, "never complain, never explain" -- jangan mengeluh, tak perlu memberi penjelasan.
Baca Juga
Advertisement