Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke dua negara yaitu India dan Republik Islam Iran Minggu (11/12/2016). Dalam kunjungannya ke dua negara tersebut, Jokowi akan melakukan pertemua bilateral membahas hubungan kerja sama antar dua negara.
"Presiden akan berada di India dari tanggal 12-13 Desember 2016 dan di Iran pada tanggal 14 Desember 2016. Presiden bersama Ibu negara Iriana berangkat dari Bandara Halim PK pukul 18.30 WIB tadi," ujar Kabiro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
Bey mengatakan selama dua hari di New Delhi, Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden India Pranab Mukherjee.
Selain itu, Jokowi juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan sejumlah CEO perusahaan India dan menghadiri acara Ramah Tamah dan Santap Siang dengan Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi dan masyarakat Indonesia di KBRI New Delhi sebelum bertolak ke Teheran, Iran.
Sementara, di Teheran, Iran, sejumlah pertemuan dengan pemimpin dan tokoh Iran telah diagendakan. Presiden Jokowi direncanakan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, Ketua Parlemen Iran Ali Larijani, dan Supreme Leader (Pemimpin Agung) Iran Ayatollah Seyed Ali Khameinei.
"Presiden juga akan menghadiri acara Ramah Tamah dan Santap Malam dengan staf KBRI Teheran dan masyarakat Indonesia di Wisma Indonesia, Teheran, sebelum kembali ke Tanah Air pada Rabu, 14 Desember mendatang," ucap Bey.
Adapun kunjungan kenegeraan tersebut merupakan kunjungan balasan.
Sebelumnya Perdana Menteri India telah berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2013 dan Presiden Iran berkunjung ke Indonesia pada April 2015.
Misi RI di India dan Iran
Menurut Bey kunjugan kenegaraan ini dipandang penting mengingat India dan Iran adalah dua negara yang memiliki potensi kerja sama yang sangat besar. India merupakan mitra dagang Indonesia terbesar di Asia Selatan dan sekaligus merupakan mitra terbesar ke-4 di dunia.
Angka perdagangan Indonesia dengan India tahun 2015 mencapai USD 14,45 milyar. Sedangkan investasi India ke Indonesia merupakan 43% dari investasi India di ASEAN yang mencapai USD.57,2 pada tahun 2015.
Pada kunjungan kali ini, Presiden Jokowi akan menjajaki lebih jauh diversifikasi ekspor Indonesia ke India.
"Presiden Jokowi juga akan membahas upaya peningkatan kerja sama investasi untuk industri bahan baku obat-obatan," kata Bey.
Sedangkan Iran merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan energi yang cukup tinggi. Diversifikasi mitra kerjasama energi sangat penting untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Dia juga mengatakan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Iran akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama di bidang minyak dan gas, termasuk kerja sama pengelolaan ladang minyak di Iran dan investasi kilang minyak di Indonesia.
Kerja sama ekonomi dengan Iran menjadi lebih terbuka dengan telah disepakatinya Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Selain fokus kepada kerja sama ekonomi, kunjungan kenegaraan juga akan digunakan untuk memperkuat kerja sama dalam konteks IORA (Indian Ocean Rim Association (IORA) mengingat India dan Iran merupakan dua negara anggota IORA. Indonesia saat ini memegang keketuaan IORA (2015-2017).
Turut serta mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju New Delhi India, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong.
Advertisement