Liputan6.com, Demak - Burung-burung pipit beterbangan datang dari segala arah memburu bulir-bulir padi menguning di pelosok Desa Tajemsari, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah. Dengan tenang burung-burung pipit itu hinggap di batang-batang padi yang berwarna keemasan, menikmati santapan mewah di hari itu.
Maria, salah seorang petani di kawasan itu, berupaya keras mengusir para pengganggu lahan dengan berbagai cara. Upaya yang nyaris tidak membuahkan hasil.
Advertisement
Tikus juga musuh abadi para petani di sini. Jengkal demi jengkal lahan sawah pun diperiksa untuk memburu setiap lubang persembunyian tikus yang sudah merusak sebagian lahan. Hasilnya, keluarga tikus dari ukuran bayi sampai dengan dewasa ditemukan.
Jika burung pipit datang hanya jelang panen tiba, tikus lebih brutal. Sebab sejak masa tanam dimulai tikus sudah menyerang habis-habisan.
Namun pemandangan berbeda nampak di desa tetangga, Desa Tlogoweru, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Hama sawah nyaris tak nampak di sini. Sebab para petani di sini punya metode ampuh untuk menghantam hama yaitu menggunakan serak Jawa atau tyto alba.
Tyto alba dikenal juga dengan sebutan burung hantu putih. Burung yang aktif pada malam hari atau nokturnal ini punya kemampuan berburu mangsa yang baik. Selain mampu terbang tanpa suara, pendengaran serta penglihatannya juga sangat tajam.
Warga Desa Tlogoweru mengenal akrab burung hantu putih ini. Faktanya, lebih dari 100 rumah burung predator ini menyebar di tengah-tengah sawah dan perkampungan.
Petani di Desa Tlogoweru juga sangat diuntungkan dengan keberadaan burung ini. Tikus-tikus yang pernah menjadi momok menakutkan bagi para petani padi dan jagung kini tinggal sejarah.
Menjaga kelangsungan hidup burung hantu putih, predator pembawa berkah, bagi para petani di Desa Tlogoweru menjadi prioritas. Warga desa yang tergabung dalam Tim Tyto Alba pun memelihara dan merawat pahlawan mereka itu di habitat aslinya.
Pengalaman merawat dan mengembangbiakkan burung hantu putih, membuat reputasi tim Tyto Alba Tlogoweru terdengar ke berbagai daerah Tanah Air hingga mancanegara. Mereka belajar cara mengembangbiakkannya.
Saksikan tayangan selengkapnya dalam Potret menembus Batas SCTV, Minggu (11/12/2016) di tautan ini.