Liputan6.com, Pyongyang - Hotel ini adalah yang terbesar di dunia. 300 kamar dan 105 lantai merupakan bukti bahwa Ryugyong pantas mendapat gelar tersebut.
Tapi, jangan bayangkan untuk bisa menginap di sini. Pasalnya, setelah berpuluh-puluh tahun hotel ini sama sekali tidak pernah dibuka hingga saat ini.
Penantian panjang itu, mungkin akan segera berakhir. Desas-desus bahwa Ryugyong atau Hotel of Doom alias Hotel Neraka segera dibuka santer terdengar.
Menurut media online AS yang khusus membahas soal Korut, dari observasi yang telah dilakukan, terlihat cahaya dari tiga ruangan di hotel. Sebelumnya, gedung tersebut gelap gulita puluhan tahun.
Menariknya, cahaya tidak cuma di satu lantai. Namun, ada di dua lantai.
"Ini menunjukan aliran listrik di hotel sudah ada dan ini merupakan suatu titik pencapaian tinggi di hotel ini," tulis NK, Senin (12/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Bukan hanya itu, CEO perusahaan properti besar di Mesir Orascom, Naguib Sawiris telah berada di Pyongyang. Ia diduga tengah berdiskusi dengan otorits setempat untuk membicarakan masa depan Ryugyong.
Orascom merupakan salah satu investor yang menanamkan investasinya di Ryuggong. Selain menjadi penanggungjawab konstruksi jendela hotel mereka pun menanamkan dana sebesar US$ 400 juta untuk telekomunikasi di tempat itu.
Karena tak pernah di buka Ryugyong disebut beberapa media asing hotel neraka. Pembangunan hotel ini memakan dana US$ 595 juta.
Pembangunan dimulai sejak 1987. Saat itu Pemimpin Korut Kim Il-sung menginginkan lebih banyak turis masuk ke negara tersebut.
Namun, pada 1992 pembangunan dihentikan. Runtuhnya pendonor terbesar mereka Uni Soviet jadi alasan penghentian.
Walau tak pernah mengumumkan secara resmi pembangunan dilanjutkan, dan klaimnya pada 2012 Ryugyong siap diresmikan. Peresmian demi memperingati 100 tahun kelahiran Presiden abadi Korut Kim Il-sung.
Siap dibuka bukan berarti hotel akan segera dioperasikan. Beberapa masalah seperti rusaknya lift dan mutu beton yang buruk jadi faktor penunda pembukaan penginapan itu.
Persoalan tambah parah, kelistrikan dan komunikasi di gedung ini tidak bisa gunakan secara maksimal.
Melihat segudang masalah tersebut, majalah kenamaan esquire menyebut, kastil Cinderella Korut itu sebagai bangunan terburuk dalam sejarah peradaban manusia.