Liputan6.com, Jakarta - Pengungsi korban gempa Aceh sampai dengan hari keenam masa tanggap darurat gempa berkekuatan 6,5 SR terus bertambah. Gempa berkekuatan 6,5 skala richter mengguncang Pidie Jaya, Aceh pada Rabu 7 Desember 2016.
"Pengungsi terus bertambah karena masuknya laporan dari pos pengungsian ke posko utama. Tercatat jumlah pengungsi 83.838 orang yang tersebar di 124 titik," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (12/12/2016).
Advertisement
Sutopo menjelaskan, pengungsi tersebut berasal dari Pidie Jaya sebanyak 82.122 orang di 120 titik dan 1.716 orang di empat titik di Kabupaten Bireuen.
Distribusi 82.122 orang pengungsi di Pidie Jaya adalah Kecamatan Meureudu 13.965 orang, Meurah Dua 11.391, Trianggadeng 18.512, Bandar Baru 14.209, Pante Raja 8.153, Bandar Dua 3.170, Ulim 9.763, dan Jangka Buaya 2.959 orang.
Sedangkan 1.716 orang pengungsi di Bireuen tersebar di Matang Mns Blang 1.100 orang, Masjid Matang Jareung 13, Masjid Alghamamah 405, dan Masjid Kandang 198 orang.
Sutopo menambahkan, hingga Senin hari ini, jumlah korban meninggal akibat gempa Aceh sebanyak 101 orang. Sebanyak 94 korban sudah diidentifikasi.
"Sebanyak 666 orang menderita luka-luka yaitu 134 luka berat dan 532 luka ringan," Sutopo menandaskan.
Sementara itu, Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi selaku Komandan Satgas Tanggap Darurat di Pidie Jaya mengatakan, mengenai jumlah pengungsi yang terus bertambah harus dicermati. Pihaknya akan mengambil sikap penanganan selanjutnya untuk menghindari lonjakan pengungsi.
"Langkah yang dilakukan adalah penyaluran logistik langsung ke desa masing-masing sesuai dengan jumlah jiwa dari KK. Bantuan yang disalurkan disepakati untuk kebutuhan pokok, beras, minyak goreng, telor, dan gula. Kita sepakati kita buat rekap kebutuhan selama 7 hari," kata Said.