Liputan6.com, Kairo - Indonesia menyorot tajam pengeboman yang terjadi di Gereja Koptik Mesir. Kejadian tersebut menelan korban puluhan korban jiwa.
Menurut keterangan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal Indonesia telah mengeluarkan sikap terkait insiden ini.
"Pemerintah Republik Indonesia mengutuk peristiwa serangan teror terhadap rumah ibadah di wilayah Abbasiyah, Cairo tanggal 11 Desember 2016, sekitar pukul 10.30 waktu setempat," ucap Iqbal kepada Liputan6.com pada Senin, (12/12/2016)
"Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada Pemerintah dan rakyat Mesir, khususnya korban dan keluarga korban," tambah dia.
Sesaat setelah insiden KBRI Kairo langsung bergerak. Hal ini demi memastikan apakah ada WNI yang jadi korban atau tidak.
"Sampai saat ini tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban serangan teror tersebut," jelas dia.
Baca Juga
Advertisement
"Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Cairo, terus memantau perkembangan dan melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Mesir," ucapnya.
Menurut data Kementerian Luar Negeri, terdapat 5.513 WNI yang tinggal di Mesir. Sebagian besar tinggal di Kairo dan sekitarnya.
Iqbal menyatakan, dirinya menghimbau WNI yang berada di Mesir untuk mematuhi pengaturan otoritas kemanan setempat, dan menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target.
Dia pun menyebut bagi WNI yang berada di Mesir dan membutuhkan bantuan dapat menghubungi Hotline Perlindungan WNI: +62 812 90070027 atau KBRI Cairo: +201028100662 (Dodi).