Liputan6.com, Padang: Sekitar 1150 ton ikan ternak keramba di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, milik warga Desa Tanjung Sani, Bayu, Koto Malintang, Padang, Sumatera Barat, sejak Jumat kemarin, mati mendadak.
Dari pantauan SCTV, Sabtu (13/3), hampir seluruh keramba ikan yang tersebar di sekeliling Danau Maninjau, dipenuhi bangkai ikan yang mati. Akibat peristiwa ini, sekitar tiga ribu petani keramba di daerah tersebut, mengalami kerugian mencapai 10 milyar rupiah lebih.
Menurut Yosmeri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, matinya ikan tersebut di sebabkan terjadinya badai yang merupakan siklus cuaca setiap tahun. Badai yang terjadi Kamis lalu, menyebabkan air danau yang biasanya tenang, menjadi bergelombang. Sehingga endapan kotoran sisa-sisa pakan ikan yang selama ini menumpuk di dasar danau, terangkat kepermukaan, dan menyebabkan ikan menjadi keracunan.
Ternak ikan keramba di Danau Maninjau, merupakan satu-satunya mata pencarian warga, selain bertani di sawah. Ikan nila dan ikan mas hasil ternak di danau ini, biasanya untuk memasok kebutuhan ikan di Sumbar, Riau, Jambi, dan Sumatera Utara. Dipastikan, pasokan ikan di daerah-daerah tersebut menjadi langka, akibat peristiwa ini.(ARL)
Dari pantauan SCTV, Sabtu (13/3), hampir seluruh keramba ikan yang tersebar di sekeliling Danau Maninjau, dipenuhi bangkai ikan yang mati. Akibat peristiwa ini, sekitar tiga ribu petani keramba di daerah tersebut, mengalami kerugian mencapai 10 milyar rupiah lebih.
Menurut Yosmeri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, matinya ikan tersebut di sebabkan terjadinya badai yang merupakan siklus cuaca setiap tahun. Badai yang terjadi Kamis lalu, menyebabkan air danau yang biasanya tenang, menjadi bergelombang. Sehingga endapan kotoran sisa-sisa pakan ikan yang selama ini menumpuk di dasar danau, terangkat kepermukaan, dan menyebabkan ikan menjadi keracunan.
Ternak ikan keramba di Danau Maninjau, merupakan satu-satunya mata pencarian warga, selain bertani di sawah. Ikan nila dan ikan mas hasil ternak di danau ini, biasanya untuk memasok kebutuhan ikan di Sumbar, Riau, Jambi, dan Sumatera Utara. Dipastikan, pasokan ikan di daerah-daerah tersebut menjadi langka, akibat peristiwa ini.(ARL)