Pelatih Thailand: Leg Pertama Lawan Timnas Indonesia Laga Penentu

Pelatih Timnas Thailand Kiatisak Senamuang menyatakan gelar juara tergantung hasil leg pertama final Piala AFF 2016 kontra Timnas Indonesia.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 12 Des 2016, 20:20 WIB
Pelatih Timnas Thailand Kiatisak Senamuang menyatakan gelar juara tergantung hasil leg pertama final Piala AFF 2016 kontra Timnas Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Timnas Thailand lebih diuntungkan dibandingkan Timnas Indonesia di final Piala AFF 2016. Sebab, tim berjuluk Gajah Perang itu dapat jatah menjadi tuan rumah pada leg kedua.

Sedangkan leg pertama bakal berlangsung di kandang Timnas Indonesia di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Rabu (14/12/2016) lusa. Sementara leg kedua digelar di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, 17 Desember nanti.

Meski demikian, pelatih Timnas Thailand Kiatisuk Senamuang telah meminta kepada pemainnya bahwa mereka harus melupakan leg kedua. "Saya telah mengatakan kepada mereka untuk menghadapi laga ini sebagai satu partai final dan menganggap bahwa gelar juara tergantung pada hasil pertandingan hari Rabu," kata Kiatisuk seperti dilansir Bangkok Post, Senin (12/12/2016).

"Memenangkan pertandingan ini dalam kondisi yang menantang adalah target kami," ujarnya menambahkan.

Pria yang dijuluki Zico Asia Tenggara itu juga mengingatkan pemainnya agar tidak terlena dengan kemenangan 4-2 atas Timnas Indonesia di laga perdana penyisihan Grup A Piala AFF. "Kita tidak bisa meremehkan tuan rumah sama sekali - mereka adalah satu-satunya tim yang mencetak gol gol melawan kami," ujar Kiatisuk.


Tekanan Suporter Timnas Indonesia

Kiatisuk menyadari akan besarnya tekanan yang diberikan suporter Timnas Indonesia pada laga nanti. Ada sekitar 40.000 suporter yang bakal mendukung langsung skuat Garuda di Stadion Pakansari.

"Para suporter sepak bola Indonesia bisa menjadi musuh seperti yang kita alami pada masa lalu. Ini akan menjadi ujian besar bagi pemain kami, mengatasi tekanan di sana," ucap eks pemain Timnas Thailand itu.

"Mereka akan memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah dan saya mengharapkan mereka untuk memainkan permainan menyerang."

Kiatisuk menekankan bahwa pemainnya harus tetap fokus dan tenang pada laga tandang nanti. "Pada final 2002, bek Chukiat Noosalung dikartu merah, tapi kami kami menang lewat adu penalti. Kita harus menghindari insiden seperti itu," tuturnya.

Gelar 2002 merupakan gelar ketiga yang dimenangkan Thailand di turnamen dua tahunan itu. Saat itu, turnamen ini dikenal dengan nama Piala Tiger.


Tidak Boleh Remehkan Indonesia

Sementara itu, bek Tanaboon Kesarat mengatakan cedera pergelangan kakinya masih mengganggunya. "Saya haru menunggu pemeriksaan final di Indonesia untuk mengetahui apakah saya bisa bermain pada hari Rabu," paparnya.

Senada dengan Kiatisuk, Tanaboon menyatakan Thailand tidak boleh meremehkan Timnas Indonesia. "Indonesia telah bermain baik di turnamen ini. Mereka memiliki striker yang bagus dan sayap mereka sangat cepat juga," ujar Tanaboon.

"Meski kalah 4-2 dari kami di penyisihan grup, mereka mengesankan. Kita harus bermain hati-hari di kandang mereka. Kami tidak boleh meremehkan mereka."

Selain Tanaboon, striker Teerasil Dangda dan bek Prathum Chutong juga meragukan. Keduanya tertatih-tarih dalam sesi latihan akhir pekan lalu dan harus mendapatkan perawatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya