Liputan6.com, Yogyakarta - Selama libur panjang ini peningkatan jumlah wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta, terus bertambah. Tak hanya Gunungkidul, Kabupaten Sleman juga menjadi incaran wisatawan yang berkunjung ke Kota Gudeg ini.
Eko Budianto dari Komunitas Belantara Adventure mengatakan, selama seminggu ini wisata Lava Tour Gunung Merapi cukup tinggi. Hal ini terjadi sejak sepekan terakhir. Ia memperkirakan akan terjadi hingga akhir tahun nanti.
"Peningkatan sampai tiga kali lipat. Jadwal sudah ada sampai tanggal 28 Desember nanti, jadi otomatis sampai akhir tahun pasti ramai di sini," ucap dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin (12/12/2016).
Tinggginya animo masyarakat untuk berwisata di Gunung Merapi ini membuat banyak jadwal yang harus antre. Bahkan saat di atas pun mobil jip juga harus antre, baik naik ataupun turun. Hanya saja, sekalipun jumlah kunjungan meninbgkat, pengusaha Lava Tour Merapi tidak menaikkan tarif.
"Tarif sama saja. Ramai, benar banget hari ini masih antre. Banyak cancel juga," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Sementara Basuki selaku pemandu wisata Yogya mengungkapkan, sejumlah tamu yang dibawanya terpaksa ditunda untuk mengikuti tur. Sebelumnya, ia sudah memesan untuk ikut tur pada Minggu, 11 Desember lalu. Namun, melihat antrean panjang membuat tamunya harus menunda dan memilih destinasi selanjutnya.
"Kemarin padat semua. mulai jalan hingga wisata. Tamu saya bahkan harus cancel waktu antre Lava Tour. Antre dua jam kemarin, tamu saya enggak sabar. Ya, sudah turun kita. Infonya 600 jip ada di atas Merapi, jadi turunnya antre," tutur dia.
Kondisi serupa terjadi di Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali). Abdul Rauf bagian Humas Monjali mengatakan, sejak sepekan terakhir jumlah pengunjung meningkat. Baik umum maupun pelajar. Untuk itu, ia menyiapkan fasilitas maksimal bagi pengunjung, mulai dari ruangan yang dilengkapi pengatur suhu atau AC hingga parkir yang luas.
"Ramai dari Sabtu kemarin. Kita buka terus sampai enggak libur sampai awal Januari. Kira-kira di bulan Desember ini 40-50 ribu pengunjung," juru bicara Museum Monumen Jogja Kembali itu memungkasi.