Liputan6.com, Jakarta - Badan Sar Nasional telah menghentikan proses pencarian dan penyelamatan korban gempa Aceh. Selanjutnya pihak-pihak terkait akan fokus pada pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana yang rusak akibat gempa.
"Pencarian dan Penyelamatan kemarin Basarnas telah memutuskan untuk menghentikan proses pencarian dan penyelamatan, dengan catatan 101 korban meninggal dunia," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, di Pidie Jaya, Senin 12 Desember 2016.
Advertisement
Willem menambahkan, ke depannya, pihak terkait akan fokus pada proses pengumpulan data yang valid dan proses rehabilitasi.
"Hampir 100.000 jiwa pengungsi. Data ini yang harus dikoreksi. Kami akan mengambil sikap penanganan selanjutnya untuk menghindari lonjakan pengungsi. Langkah penyaluran logistik langsung ke desa masing=masing sesuai dengan jiwa dari KK," kata Willem.
Pihak terkait juga akan membangun database, agar memudahkan menyelesaikan pekerjaan dan pemberian bantuan. Bantuan sebesar Rp 40 juta direncanakan diberikan kepada korban yang rumahnya rusak total, dan Rp 20 juta untuk rumah rusak dan masih bisa diperbaiki.
Pada awal rehabilitasi pemerintah akan mendahulukan sarana umum, seperti sekolah, masjid, tempat kesehatan, dan rumah warga.