Hadapi Muenchen di 16 Besar, Arsenal Siap Ukir Sejarah

Arsenal selalu terhenti di 16 besar dalam enam tahun terakhir.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 13 Des 2016, 08:16 WIB
Arsene Wenger, pelatih Arsenal. (AFP/Dimitar Dilkoff)

Liputan6.com, London - Keberuntungan tampaknya enggan menaungi Arsenal dalam undian 16 Besar Liga Champions 2016/2017. Pasalnya, mereka harus kembali berhadapan dengan raksasa Eropa. Kali ini lawan mereka adalah Bayern Muenchen.

Bicara soal keikutsertaan di Liga Champions, [Arsenal](arsenal "") memang menjadi tim Inggris yang paling konsisten selama hampir dua dekade terakhir. Itu karena mereka selalu memastikan diri tampil di kompetisi kasta tertinggi Eropa tersebut.

Masalahnya, dalam enam tahun terakhir nasib buruk kerap menimpa mereka. Kutukan terhenti di 16 besar tengah menyerang anak asuh Arsene Wenger itu. Namun, hal itu bisa dimaklumi mengingat Arsenal kerap bertemu tim-tim kuat di 16 besar.

"Mereka mengatakan bisa menciptakan dunia dalam tujuh hari, ini adalah hari ketujuh bagi kami, jadi kami harus mendapatkan hari yang spesial. Di masa lalu, kami berada dalam posisi ini di mana kami bermain di rumah dan kami ingin membuat perbedaan," kata Wenger seperti dikutip situs resmi Arsenal.

Di musim lalu, langkah Arsenal terhenti setelah kalah agregat 1-5 dari Barcelona. Musim 2014/2015, giliran AS Monaco yang menghentikan laju mereka. Empat musim sebelumnya, daftar tim yang menyingkirkan Arsenal adalah Muenchen (2013/2014, 2012/2013), AC Milan (2011/2012), dan Barcelona (2010/2011).

Arsenal Vs Barcelona di musim 2015/2016. (Reuters)


Namun, ada hal yang dinilai Wenger sebagai sebuah keuntungan. Pasalnya, Arsenal akan lebih dulu memainkan leg pertama di markas The Bavarian, Allianz-Arena, 14 Februari 2017. Lalu, Arsenal baru gantian menjamu Muenchen di Emirates Stadium, 7 Maret 2017.

"Kali ini keuntungannya adalah kami memainkan laga pertama jauh dari rumah. Jika kami bisa menjaga kekuatan di laga tandang, itu dapat menolong kami. Mari kita lakukan pekerjaan bagus di laga pertama, kemudian kami bisa menuntaskan pekerjaan di rumah. Kami di sini untuk mengubah sejarah," ujar pelatih asal Prancis itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya