Bill Gates Galang Dana Rp 13 Triliun untuk Riset Energi

Bill Gates mengajak bos teknologi untuk menggalang dana senilai Rp 13,3 triliun guna memajukan riset mengenai energi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 25 Des 2016, 20:06 WIB
Bill Gates mengajak bos teknologi untuk menggalang dana senilai Rp 13,3 triliun guna memajukan riset mengenai energi.

Liputan6.com, Jakarta Pendiri raksasa peranti lunak Microsoft, Bill Gates, bersama sejumlah bos perusahaan teknologi menggalang dana US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,3 triliun untuk riset energi.

Hal ini dilakukan Gates dan rekan-rekannya untuk memacu teknologi energi bersih serta mengatasi perubahan iklim global.

Mengutip laporan Reuters, Minggu (25/12/2016), tak hanya Bill Gates, sejumlah nama bos perusahaan teknologi seperti Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Marc Benioff memulai sebuah koalisi bernama Breakthrough Energy Coalition.

Koalisi ini berupaya mendukung penelitian energi bersih dan pengembangannya. Belum lama ini, para bos teknologi tersebut meluncurkan dana yang diberi nama Breakthrough Energy Ventures.

"Kami membutuhkan energi terjangkau yang dapat diandalkan, dan di masa depan tidak memancarkan gas rumah kaca. Untuk mendapatkannya, kami butuh investasi baik dari ide yang baik serta mengimplementasikannya ke dunia nyata," ujar Gates.

Tahun lalu, Gates membantu peluncuran kemitraan pemerintah dan swasta yang berfokus meningkatkan investasi pada teknologi ramah lingkungan yang seringkali mendapat halangan saat hendak dikomersialisasikan.

Bahkan, terpilihnya Presiden AS Donald Trump juga menimbulkan pertanyaan mengenai pengeluaran pemerintah AS untuk bidang riset dan pengembangan terkait energi bersih.

"Dialog dengan pemerintahan yang baru mengenai bagaimana melihat riset energi bersih merupakan hal yang sangat penting. Ide utamanya adalah penelitian ini merupakan sebuah kesepakatan, bukan sekadar partisan," ucap Gates.

Terkini, Bill Gates mengatakan bahwa anggota koalisi yang diinisiasinya itu bakal terus menyampaikan pesan ke Presiden AS terpilih yaitu Donald Trump.

"Bahkan jika Anda tidak melihat adanya perubahan iklim, investasi (untuk riset energi) cukup masuk akal," kata Gates.

(Tin/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya