Ternyata Orang Cengeng Justru Memiliki Mental yang Kuat

Benarkah orang yang cengeng justru menunjukkan mental yang kuat?

oleh Tera Tri Yusepi diperbarui 14 Des 2016, 13:36 WIB
Benarkah orang yang cengeng justru menunjukkan mental yang kuat?

Liputan6.com, Jakarta Sayangnya, tidak semua emosi diciptakan sama pada setiap individu. Emosi yang paling banyak dimiliki manusia diantaranya adalah kebahagiaan, kesedihan, cengeng, dan lain sebagainya. Emosi seseorang juga dapat menggambarkan kekuatan mental seseroang.

Mahir Mengungkapkan emosi kebahagiaan dapat membuat Anda dikelilingi banyak teman dan pengagum. Sedangkan emosi kesedihan biasanya dapat membuat kondisi tubuh menurun, dan membuat Anda kerap menangis. Hal ini sering dianggap tanda-tanda mental Anda lemah dan cengeng.

Budaya sosial kerap menempatkan kesedihan di sebuah kotak yang ketat. Padahal orang yang tidak takut untuk mengekspresikan emosi kesedihan, pada kenyataannya, jauh lebih sehat secara mental daripada mereka yang menahannya. Berikut alasannya seperti dikutip dari situs Lifehack, Rabu (14/12/2016).

Mereka tidak takut dengan emosi 

Orang-orang yang mengabaikan kesedihan, tanpa sadar menipu dirinya sendiri dari aspek penting kehidupan. Kesedihan, atau menangis, bukan tanda kelemahan atau menandakan pribadi yang cengeng. Kesedihan merupakan pertanda bahwa Anda adalah seorang manusia yang memiliki perasaan dan pantas untuk ditunjukkan di depan umum.

Air mata berperan penting dalam kehidupan

Saluran air mata Anda dapat merilis stres, kecemasan, kesedihan, dan frustrasi dari otak dan tubuh. Air mata dan tangisan bertindak sebagai saluran untuk mengeluarkan segala penumpukan emosi negatif yang dihasilkan dari stres. Tak hanya terbatas pada air mata kesedihan, tapi juga air mata kebahagiaan.  

Menangis bisa menjadi terapi

Studi psikologi terbaru telah menentukan bahwa menangis merangsang pelepasan endorfin otak kita, Menangis juga menurunkan kadar mangan, zat kimia yang dapat meresahkan otak dan tubuh.

Menangis dapat mengusir seluruh emosi buruk walau sejenak. Hal ini memungkinkan kita untuk berpikir lebih jelas.

Tidak perlu peduli tentang peran gender atau harapan orang di sekitar Anda.

Menangis baik untuk kedua jenis kelamin. Banyak orang berpendapat, jika seseorang menangis itu menandakan seseorang tidak stabil atau pengecut. Semua generalisasi ini mendorong kedua jenis kelamin untuk menenggelamkan kesedihan mereka ke kedalaman jiwa.

Anda harus berani memecah kendala sosial, karena mengekspresikan kesedihan di depan umum tidak hanya berani, namun juga memiliki emosional yang normal.

Jangan lari dari perasaan

Membiarkan dan menghiraukan emosi yang ada dalam diri kita sangat berbaya. Kita harus lebih menghargai kemampuan biologis kita menangis. Karena menangis tidak harus dianggap sebagai tanda kelemahan atau mental yang cengeng, tetapi tanda kekuatan internal dan kesadaran yang normal.

 

Tera Tri Yusepi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya