Lawan Thailand, Riedl Ingin Cetak Sejarah Bersama Timnas

Indonesia akan berhadapan dengan Thailand di final Piala AFF 2016.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 13 Des 2016, 13:20 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl (kiri) saat memberi keterangan jelang laga final pertama Piala AFF di Hotel Aston, Bogor, Selasa (13/12). Indonesia akan melakoni laga melawan Thailand di Stadion Pakansari (14/12). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bogor Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Alfred Riedl kembali mendapat kesempatan membawa pasukannya juara di Piala AFF 2016. Setelah gagal di dua turnamen yang sama sebelumnya, pelatih asal Austria itu berpeluang mengakhiri paceklik gelarnya bersama Tim Merah Putih.

Sejauh ini, prestasi Riedl bersama Timnas Indonesia baru sebatas runner up Piala AFF 2010. Saat itu, pasukannya gagal mengangkat trofi setelah kalah dari Malaysia. Di leg pertama, Indonesia kalah 0-3 dan leg kedua timnas hanya mampu menang dengan skor 2-1.

Tahun ini, Indonesia kembali ke babak final. Meski sempat terseok-seok di babak penyisihan, Boaz Solossa dan kawan-kawan tidak terbendung dan akan menantang Thailand. Leg pertama akan berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12/2016). Sedangkan pada leg kedua, giliran timnas yang akan bertandang ke markas War Elephant di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/12/2016).

Ini merupakan kali kelima Indonesia lolos ke final turnamen yang dulu dikenal dengan sebutan Piala Tiger ini. Namun sama halnya dengan Riedl, Tim Merah Putih belum sekalipun juara. "Sekarang kami memiliki kesempatan untuk membuat sejarah dalam sepak bola Indonesia, terutama para pemain," ungkap Riedl dalam konferensi pers pre-match di Hotal Aston Lake, Sentul, Bogor, Selasa (13/12/2016).

"Kami pikir kami cukup kuat untuk mengalahkan Thailand," kata pelatih berusia 67 tahun tersebut.

Tim Garuda lolos ke final setelah menyingkirkan Vietnam dengan agregat 4-3. Sementara Thailand melaju ke partai puncak usai mengalahkan Myanmar dengan agregat 6-0. "Itu akan menjadi dua pertandingan final yang berat, tapi kesempatan selalu ada," papar Riedl.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya