Liputan6.com, Bengkulu - Guna mempersempit ruang gerak teroris dalam wilayah Provinsi Bengkulu, Komandan Korem 041 Garuda Emas menerapkan pola S3B atau Setiap Saat Siap Bergerak. Ini dilakukan dalam menerapkan pergerakan pasukan berdasarkan informasi yang didapat secara berjenjang di tingkat desa.
Pola ini dinilai sangat efektif untuk mempersempit ruang gerak teroris dan untuk menangkal setiap peluang terjadinya aksi teror oleh penjahat yang ingin mengacaukan situasi yang saat ini belum kondusif.
Danrem 041 Gamas Kol Inf Andi Muhammad mengatakan, saat ini gerakan radikalisme dan terorisme setelah gagal melakukan aksi di Jakarta bisa saja bergeser ke daerah. Tujuannya untuk dijadikan basis pelatihan militer maupun rekrutmen anggota.
Baca Juga
Advertisement
"Semua harus diantisipasi, kita terapkan pola Setiap Saat Siap Bergerak atau S3B," tegas Andi di Bengkulu (13/12/2016).
Saat ini rekrutmen anggota oleh para pelaku teror sudah sangat mudah, bahkan hanya melalui saluran telepon genggam saja, seseorang sudah bisa dipengaruhi dan mau berbuat apa saja.
Semua pihak di Bengkulu diharapkan untuk tetap siaga 24 jam dan memperkuat sistem pertahanan rakyat semesta yang sudah dibangun selama ini. Untuk antisipasi pada tingkat paling bawah yaitu di Desa, Danrem berharap komunikasi secara intensif terus dilakukan antara Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Desa dan melakukan komunukasi keatas hingga ke tingkat provinsi.
Teror yang direncanakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab itu merupakan skenario global. Orang dipengaruhi untuk melakukan jihad secara pribadi tetapi terstruktur oleh sel jaringan yang diatur oleh para pemberi dana gerakan.
"Ini ancaman yang nyata, sekali lagi, ancaman ini sangat nyata dan kita wajib antisipasi," kata Andi Muhammad.