City Terus Terpuruk, Guardiola Pasrah Dipecat

Guardiola membantah kekalahan tersebut ada hubungannya dengan sistem permainan.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 14 Des 2016, 08:40 WIB
Pelatih Manchester City Pep Guardiola kecewa dengan kondisi timnya

Liputan6.com, Manchester - Manchester City harus menerima rasa malu usai dihajar 2-4 oleh Leicester City di King Power Stadium, Minggu 11 Desember 2016 lalu, dalam lanjutan Liga Inggris. Dengan kekalahan ini, City kini harus puas menempati urutan ke 4 klasemen sementara.

Manajer City Pep Guardiola saat itu mengatakan bahwa dirinya masih butuh waktu untuk mengenal kompetisi Liga Inggris. Namun, mantan pelatih Barcelona ini mulai was-was setelah melihat timnya terus terpeleset di klasemen -tujuh poin di belakang Chelsea - setelah hanya mengantungi 12 angka dari sembilan laga terakhir.

Kondisi ini tidak mustahil akan mengancam posisi Guardiola sebagai pelatih. Dia bisa saja didepak The Citizens jika situasi tidak berubah.

Sejauh ini, Guardiola memang belum mendapat rumor pemecatan. "Jika saya tidak mampu melakukan itu, bos dan presiden yang akan memutuskan,” katanya.

“Ketika Anda tidak menang ada banyak alasan — mungkin lawan lebih baik. Ketika Anda membuat kesalahan Anda harus selalu meminimalisasi kesalahan untuk memenangkan laga. Saya percaya itu."


Tetap Optimistis

Manchester City saat bertemu Chelsea

Meski begitu Guardiola tetap menyatakan optimismenya dapat membalikkan kondisi saat ini.

“Anda harus langsung menang, jika tidak menang Anda akan berada dalam masalah,” ucap Guardiola.

Guardiola memang seperti mulai kehilangan sihirnya. Buktinya, City tak pernah menang dalam tiga laga terakhir. Parahnya lagi, gawang The Citizens kebobolan delapan gol. Apa yang sebenarnya terjadi?

Ketika pertama kali datang, Guardiola sukses memberikan gairah kepada David Silva dan kawan-kawan. Hal ini terlihat dari sepuluh kemenangan beruntun yang mereka raih di semua kompetisi.

Guardiola membantah kekalahan tersebut ada hubungannya dengan sistem permainan. City memang bermain dengan tiga bek dan hal ini membuat mereka rapuh saat serangan balik.

"Kekalahan ini tidak ada hubungannya dengan sistem permainan. Kami tidak bagus dalam bertahan sejak awal laga. Kami sebagai pelatih harus menganalisis ini, bukan mencari (pemain baru)," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya