Seniman asal Belanda, Marjan Teeuwen terlihat memanjat tangga saat menciptakan sebuah karya arsitektur dari reruntuhan rumah yang hancur bekas perang pada 2014 di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, 12 November 2016. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Seniman Belanda, Marjan Teeuwen (bawah) berdiskusi dengan asistennya saat menyelesaikan sebuah karya arsitektur dari reruntuhan rumah yang hancur bekas perang pada 2014 di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, 12 November 2016. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Seorang pria Palestina membantu seniman asal Belanda, Marjan Teeuwen, menciptakan sebuah karya arsitektur dari reruntuhan rumah yang hancur bekas perang pada 2014 di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, 12 November 2016. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Seniman asal Belanda, Marjan Teeuwen menggunakan palu untuk menyelesaikan sebuah karya arsitektur dari reruntuhan rumah yang hancur bekas perang pada 2014 di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, 12 November 2016. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Seorang pria Palestina membantu seniman asal Belanda, Marjan Teeuwen, menciptakan sebuah karya arsitektur dari reruntuhan rumah yang hancur bekas perang pada 2014 di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, 12 November 2016. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Seniman Belanda, Marjan Teeuwen (kiri) berdiskusi dengan asistennya saat menyelesaikan sebuah karya arsitektur dari reruntuhan rumah yang hancur bekas perang pada 2014 di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, 12 November 2016. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Seniman asal Belanda, Marjan Teeuwen berpose disela proses penyelesaian sebuah karya arsitektur dari reruntuhan rumah yang hancur bekas perang pada 2014 di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, 12 November 2016. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)