Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang gadis berusia 19 tahun di Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, terpaksa berurusan dengan kepolisian karena sudah 10 kali mencuri. Barang curiannya itu beragam, mulai pakaian di jemuran, termasuk celana atau pakaian dalam, hingga sandal jepit milik warga.
Selama ini, warga sekitar yang resah jarang melapor karena pelaku hanya mencuri barang untuk dipakai sehari-hari. Kesabaran warga mulai habis ketika perempuan itu mencuri telepon genggam senilai Rp 5 juta.
"Dia pun kemudian diamankan di rumahnya dan dibawa ke Mapolsek setempat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, Rabu (14/12/2016).
Perempuan berinisial R itu diduga mencuri barang harian hingga telepon genggam karena kehidupannya yang serba kekurangan. Ia memiliki orangtua kandung, tapi dirinya jarang diperhatikan.
Menurut Guntur, selama ini R hidup bersama orangtua angkatnya. Ia ingin membeli barang-barang seperti tetangga lainnya, tapi tak mampu. Keinginannya itu pun membuat R nekat mencuri milik warga sekitar.
Baca Juga
Advertisement
"Berdasarkan pengakuannya, pelaku sudah 10 kali mencuri. Sekali mencuri, tapi tak dilaporkan warga hingga akhirnya keseringan dan nekat mencuri telepon. Warga kesal dan kemudian melapor ke polisi," ucap Guntur.
Sewaktu diamankan, orangtua angkat pelaku sempat mendatanginya, tapi orangtua kandungnya tidak. Di Mapolsek Rumbai Pesisir, orangtua angkatnya juga kesal karena sudah berulang kali memperingatkan pelaku supaya tak mencuri lagi.
"Orangtua angkatnya ini datang ke kantor polisi begitu tahu R diamankan. Kesal juga karena banyak warga yang mengadu kepada orangtua angkatnya terkait aksi pelaku mencuri barang harian warga," tutur Guntur.
Menurut Guntur, pada Oktober lalu pelaku hampir saja berurusan dengan kepolisian karena menyasar tas berisi laptop milik seorang guru di salah satu sekolah menengah pertama di Kota Pekanbaru.
"Namun, R berhasil kabur dan membuang hasil curiannya ke dalam parit karena ketahuan dan nyaris ditangkap para guru dan warga," kata Guntur.
Selain itu, ia juga pernah mencoba mencuri laptop milik pedagang roti dan uang milik pedagang lontong. Untuk menghindari kemarahan warga, ia jarang pulang ke rumah.
Dia sering tidur di sejumlah pasar di Pekanbaru. Petualangannya kemudian berakhir setelah kedapatan mencuri ponsel dan sandal jepit.