Liputan6.com, Jakarta - Kesepian mungkin menjadi salah satu fenomena sosial yang makin mengkhawatirkan dewasa ini. Kehidupan modern justru membuat orang-orang makin merasa terasing.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan, penelitan terbaru menunjukkan bahwa kesepian menjadi masalah kesehatan masyarakat berikutnya, setara dengan obesitas dan penyalahgunaan obat-obatan. Sebuah studi terbaru juga menunjukkan kalau kesepian meningkatkan risiko kematian sebesar 26%.
Umumnya, fenomena kesepian ini dialami oleh para orang tua. Namun ternyata kesepian juga dapat melanda seseorang dari segala usia. Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang dilaporkan merasa kesepian berkisar antara 20-80 persen. Sementara pada populasi usia lanjut pada kisaran 40-50 persen.
Jumlah penduduk yang besar ternyata tak menjamin negara seperti Tiongkok, untuk tidak merasakan kesepian. Malahan, baru-baru ini dilaporkan seorang nenek kesepian yang bersedia membayar serta memberikan iPhone bagi wanita muda yang bersedia menemaninya jalan-jalan.
Nenek bernama Li Yanling itu berasal dari provinsi Zheijang. Ia mengaku merasa kesepian sejak putrinya pindah ke Kanada dan suaminya sering pergi untuk hiking.
Meski ada banyak bisnis wisata yang menawarkan tur kelompok, namun Li yang berusia 65 tahun ini mengaku yang ia butuhkan adalah seorang perempuan yang bisa menggantikan sosok putrinya saat jalan-jalan.
"Aku tinggal sendirian di Zhengzhou. Aku ingin melihat laut Sanya musim dingin ini. Tapi aku takut kesepian selama dalam perjalanan. Adakah seorang gadis ramah antara usia 19-24 tahun yang mau menemani saya."
Demikian bunyi iklan yang ia pasang di salah satu jejaring sosial yang populer di Tiongkok. Selain itu, ia juga menawarkan sejumlah uang serta iPhone 7 bagi yang mau menerima tawaran tersebut.
Iklan nenek tersebut mengetuk hati warganet. Bahkan, beberapa dari mereka menawarkan untuk menemani Li tanpa perlu dibayar.
"Saya tak perlu iPhone tersebut. Bahkan, saya mau membayar pengeluaran sendiri asal itu mengurangi kesepian Anda," tulis seorang warganet.
Populasi lansia di Tiongkok diperkirakan meningkat hingga mencapai 220 juta tahun lalu. Meski telah berlaku undang-undang yang memungkinkan orang tua untuk menuntut anak mereka jika merasa diabaikan, namun masih banyak lansia yang menggunakan jasa keluarga pengganti.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6