Liputan6.com, Jakarta Saat membaca nota keberatan dalam persidangan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mulai menangis ketika bercerita tentang orangtua angkatnya yang muslim.
Pengamat politik dan peneliti senior Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, tangisan Ahok bisa membawa dampak positif ataupun negatif.
Advertisement
"Tentu tangisan Ahok ada yang menilai positif dan negatif. Ada yang sinis ada juga yang simpatik. Apa pun yang dilakukan Ahok pasti akan menuai pro dan kontra. Itu hal yang biasa," ucap Karyono kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Namun demikian, menurut dia, tangisan Ahok dapat mempengaruhi perasaan masyarakat. Justru yang tidak simpatik pada Ahok akan luluh.
"Menurut saya meskipun ada yang sinis, tetapi tidak sedikit orang yang bersimpati terhadap Ahok. Sinisme yang berlebihan terhadap Ahok justru bisa menimbulkan simpati dan empati yang lebih besar dari masyarakat," ucap Karyono.
Jika hal tersebut terjadi, kata dia, maka elektabilitas Ahok dipastikan terus naik.
"Karenanya bila itu terjadi, maka bukan tidak mungkin elektabilitas Ahok terdongkrak kembali," pungkas Karyono.