Liputan6.com, Jakarta Risiko punya anak obesitas menimpa wanita hamil yang menjalani Western Diet. Menjadi sebuah keharusan untuk wanita hamil menjalani pola diet sehat, baik sebelum dan selama hamil, tapi Western Diet tidak dianjurkan.
Fakta di atas merupakan temuan terbaru dari The Scripps Research Institute, yang melihat bagaimana Western Diet dapat "merusak" kehidupan seorang bayi, biar pun si ibu aktif secara fisik dan tidak makan berlebihan.
Advertisement
Selama ini, para peneliti begitu percaya, wanita gemuk lebih mungkin untuk memiliki anak obesitas. Namun, peneliti Dr Eric Zorrila memperingatkan bahwa diet menjadi faktor penting untuk kondisi tersebut.
Sebelum mengeluarkan hasil tersebut, para peneliti terlebih dulu melakukan teori pada segerombolan tikus yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi makanan yang biasa dikonsumsi pelaku Western Diet yang kaya daging merah, susu, makanan olahan, garam, dengan beberapa jenis buah, sayur mayur, ikan, dan biji-bijian. Sementara satu kelompok lagi diberi makanan yang rendah lemak dan biji-bijian.
Kemudian, penelitian menemukan, semua tikes yang menjalani Western Diet beberapa minggu jelang kehamilan, saat hamil, dan saat menyusui, memiliki keturunan yang rentan terhadap obesitas. Ini pun bisa terjadi sekali pun induk tikus aktif bergerak.
"Ini memang bukan fokus penelitian kami, tapi mendukung gagasan bahwa Western Diet mempromosikan infertilitas pada ibu yang dapat melahirkan seorang anak yang rentan obesitas," kata Eric dikutip dari Daily Mail, Rabu (14/12/2016)
Dokter sering menggunakan berat badan sebagai indikasi kehamilan yang sehat. Namun, ada sesuatu yang terjadi di dalam rahim yang tidak terdeteksi di dalam berat badan wanita hamil.