Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komjen Syafruddin mengungkapkan, hampir seluruh anggota Polri memerlukan tempat tinggal atau rumah. Menurut dia, kebutuhan rumah tinggal bagi para anggota Polri sangat penting khususnya dalam soal kesejahteraan personel polisi.
"450 ribu (anggota polisi) itu hampir semua perlu rumah, 90 persen dari mereka kan bintara. Jadi akan disubsidi," kata Syafruddin di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Oleh karena itu, Syafruddin menambahkan, pihaknya akan memberikan fasilitas rumah bersubsidi bagi anggota Polri. Terutama bagi anggota Polri yang belum memiliki rumah tinggal.
Advertisement
Ia mengatakan, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Real Estate Indonesia (REI), dan sejumlah bank pemerintah untuk memberikan fasilitas cicilan bagi anggota Polri. Adapun rumah tipe 36 ditawarkan dengan cicilan 20 tahun, yang harganya Rp 100 juta.
"Ini kan murah sekali Rp 100 jutaan, uang muka Rp 1 juta. Lalu angsuran sejuta terus bunga 5 persen ya mampu lah kalau anggota untuk 20 tahun," terang Syafruddin.
Bila ada anggota polri yang sudah mengambil cicilan rumah tersebut, tetapi kemudian pensiun, maka cicilan bisa dilanjutkan dengan dana pensiunnya.
"Kalau pensiun dilanjutkan nanti sama uang pensiunnya. Butuh sekali banyak anggota kita yang belum punya rumah. Jenderal aja banyak yang kos, jangankan bintara," ungkap Syafruddin.
Sementara itu, Ketua Umum REI Soelaeman Soemawinata menjelaskan, program ini merupakan program sejuta rumah dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk TNI-Polri.
"Caranya daftar ke developer nanti dibayar dengan sistem potong gaji untuk tipe 36 dengan cicilan Rp 1 juta per bulan untuk 20 tahun," imbuh Soelaeman.