Liputan6.com, London - Freemason. Ketika mendengar nama itu, terbayanglah kisah-kisah yang beredar di kalangan teori konspirasi. Misalnya tentang peran organisasi rahasia itu dalam mengatur tata dunia.
Baru-baru ini, presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump menunjuk seorang Duta Besar yang diketahui sebagai anggota organisasi rahasia tersebut. Nama Freemason kembali menghiasi pemberitaan. Tapi siapakah mereka?
Baca Juga
Advertisement
Laporan BBC yang dikutip pada Rabu (14/12/2016) setidaknya mencoba mengungkap sedikit tentang kelompok itu, terutama riwayatnya di Edinburgh, Skotlandia.
Suasana jalan di Hill Street yang tenang dengan bangunan-bangunan bernuansa Georgian sangat bertolak belakang dengan kawasan ramai kawasan New Town.
Walau sepi, pengamatan lebih teliti mengungkap beberapa kejanggalan. Misalnya di "The Lodge of Edinburgh (Mary's Chapel) No 1", beralamat di 19 Hill Street.
Tidak seperti namanya, tempat itu bukan kapel, melainkan suatu balai perhimpunan (lodge atau loji) Masonik yang bertarikh hingga 1599 -- yang tertua yang masih ada di seluruh dunia.
Mengejutkan, karena Freemasonry modern biasanya dianggap dimulai pada 1717, saat peletakan batu pertama Grand Lodge di Inggris. Tapi, dalam banyak hal, Freemasonry dekat dengan Skotlandia.
Sejak Abad Pertengahan, perkumpulan pengrajin batu hadir di Inggris dan Skotlandia. Tapi di Skotlandia itulah muncul bukti pertama penggunaan teratur balai perhimpunan.
Di akhir 1500-an, setidaknya ada 13 balai perhimpunan di seluruh Skotlandia, mulai dari Edinburgh hingga Perth. Baru setelah menjelang Abad ke-16 terbentuklah struktur kelembagaannya dan saat itu dianggap sebagai kelahiran Freemasonry modern.
Catatan pertemuan tertua sedunia berasal dari Lodge Aitchison's Haven di East Lothian, Skotlandia, pada Januari 1599. Tempat itu ditutup pada 1852. Sekitar 6 bulan kemudian, pada Juli 1599, Mary’s Chapel in Edinburgh juga mulai melakukan pencatatan pertemuan.
Robert Cooper, kurator Grand Lodge of Scotland dan penulis buku "Cracking the Freemason's Code" menjelaskan, "Itulah asal mulanya. Gedung demikian kemudian menjadi fitur menetap di seluruh negeri. Bukan hanya itu, kita sekarang mengetahui adanya jejaring nasional. Bisa dibilang Edinburgh memulainya."
Cooper ditemui di Grand Lodge of Scotland, di alamat 96 George Street, Edinburgh. Hanya di pojok jalan dekat Mary's Chapel. Sejak didirikan pada 1736, tempat ini menerima semua catatan rapat resmi Masonik Skotlandia yang pernah ada. Demikian juga dengan catatan keanggotaan, hingga sekitar 4 juta orang.
Catatan itu sedemikian banyaknya. Rumit melakukannya, tapi hasilnya menakjubkan. Misalnya ketika Grand Lodge menerima limpahan dari Aitchison's Haven yang sedang akan dilelang pada 1970-an. Ada lagi buku daftar keanggotaan di Masonik Skotlandia di Nagasaki, Jepang.
"Ada pendapat bahwa ke manapun bangsa Skot mulai banyak, yang pertama mereka dirikan adalah gereja, lalu membangun bank, dan kemudian pub (kedai minum). Yang keempat adalah lodge."
Cita rasa internasional terlihat jelas di museum Grand Lodge of Scotland yang terbuka untuk umum. Ada pendan hijau dengan jahitan "District Grand Lodge of Scottish Freemasonry in North China", lalu ada 30 medali Masonik dari Cekoslowakia.
Memicu Teori Konspirasi
Para pencinta teori konspirasi gemar sekali menyorot jangkauan luas kelompok itu. Sebagian orang mengatakan bahwa Freemasonry adalah kultus terkait dengan Illuminati. Sebagian lagi melihatnya sebagai jejaring global yang memiliki tangan-tangan rahasia, mulai dari rancangan uang kertas dolar hingga Revolusi Prancis.
Cooper geleng-geleng kepala, katanya, "Kalau itu memang masyarakat rahasia, bagaimana kita mengetahuinya? Ini adalah bangunan publik, kami memiliki situs web, laman Facebook, dan Twitter. Kami bahkan mengumumkan berbagai hal melalui pers."
“Yang benar-benar masyarakat rahasia adalah Mafia atauTriad China. Itula masyarakant rahasia sesungguhnya. Mereka tidak punya perpustakaan umum, atau museum untuk dijelajahi.
Beberapa mitos tentang Freemasonry bermula dari misteri asal usulnya. Satu teori mengkaitnya hingga ke Knights Templar yang dihancurkan oleh Raja Philip dari Prancis pada 1307 sehingga para anggota kocar-kacir ke Argyll di barat Skotlandia, lalu berkumpul lagi dan mendirikan Freemasonry.
Kisah lain, termasuk oleh para anggota sediri, menelusuri hingga ke Raja Sulaiman yang kuil ibadahnya disebut-sebut dibangun dengan pengetahuan rahasia yang diwariskan turun temurun dari satu generasi pengrajin batu ke generasi berikutnya.
Kisah yang lebih mungkin adalah asal muasalnya sebagai serikat pengrajin Abad Pertengahan. Menurut Cooper, "Semua organisasi ini didasarkan pada kemahiran tertentu."
Bagi para pekerja mahir itu, keberadaan suatu organisasi bukan hanya untuk membuat kontak, tapi juga untuk berbagi rahasia kecakapan--dan menghalangi masuknya orang luar.
Tapi ada beberpa perbedaan mencolok di antara sesama pengrajin. Mereka yang mencari ikan atau mengerjakan kebun biasanya bertahan bekerja di komunitas yang sama, terus menerus.
Tidak demikian dengan pengrajin batu, terutama karena pembangunan besar-besaran gereja besar dan rumit di seluruh Inggris pada Abad Pertengahan. Mereka bisa berada jauh dari rumah selama berbulan-bulan atau tahunan.
Dalam situasi seperti itu, ketika orang mengandalkan orang lain dengan kemahiran yang sama, mereka harus memastikan bisa bergaul dan saling percaya melalui pembentukan organisasi. Untuk memastikan mereka dalam organisasi yang sama, disusunlah tata aturan, bahkan misalnya melalui cara jabat tangan.
Walaupun balai perhimpunan sudah ada lebih dini, upaya menjadi organisasi baru muncul belakangan dan bertarikh hingga akhir 1500-an.
Advertisement
'Diambil Alih' Inggris
Seorang pria bernama William Schaw, seorang Master of Works untuk Raja James VI di Skotlandia (kemudian James I di Inggris) bertugas mengawasi pembangunan dan perawatan kastil-kastil kaum ningrat, istana dan properti sejenisnya. Dengan kata lain, ia mengawasi tukang batu Inggris.
Schaw merasa perlu membentuk struktur yang lebih resmi dengan aturan yang mencakup semuanya, mulai dari magang hingga janji bahwa mereka "hidup tolong menolong sebagai kerabat bersumpah."
Pada 1598, ia mengirim aturan itu ke setiap balai perhimpunan yang ada di Skotlandia. Salah satu aturannya adalah agar mempekerjakan notaris sebagai juru catat. Tak lama kemudian, hadirlah catatan-catatan pertemuan.
Menurut Cooper, "Karena pengaruh William Schaw itulah penyebaran ke seluruh negeri dimulai. Kita bisa melihat hubungan antara balai-balai berbeda di bagian-bagian Skotlandia, mereka saling bicara, saling komunikasi dalam cara-cara yang berbeda, bepergian dari satu tempat ke tempat lain."
Pengaruh Skotlandia memudar. Saat pendirian Grand Lodge di Inggris, perkembangan kelompok seakan diambil alih. Dan beberapa abad kemudian, asal muasal Freemasonry di Skotlandia seakan terlupakan.
"Fakta bahwa Inggris bisa mengaku sebagai pergerakan pertama menuju organisasi nasional menggunakan balai besar, dan ini kemudian ditiru oleh Irlandia (1725) dan Skotlandia (1736), sehingga para ahli sejarah Mason Inggris mengabaikan asal muasal Freemasonry di Inggris yang kemudian menyebarkannya ke seluruh dunia,” tulis David Stevenson dalam bukunya "The Origins of Freemasonry".
Cooper sepakat, katanya "Dalam beberapa hal, agak janggal juga kalau dipikir-pikir tentang faktanya yang ada dalam catatan tertulis, termasuk perincian keanggotaan dan seluruh hal yang termaktub di dalamnya, sepanjang 420 sejarah Skotlandia."
Suatu cara orang mengkaitkan Freemasonry dengan Skotlandia adalah Rosslyn Chapel, suatu gereja abad pertengahan yang kaya dengan ukiran dan patung sehingga, karena merebaknya buku Da Vinci Code karangan Dan Brown, banyak panduan yang menyebutnya bersifat Masonik.
Tapi kaitan bangunan itu dengan Masonry adalah sembarangan. Buku panduan kapel terbitan 1774 bahkan tidak menyebutkan hubungan Masonik apapun.
Ternyata sejarah utuh Masonik lebih tersembunyi daripada gereja yang dijadikan terkenal oleh Dan Brown.
Tersembunyi walaupun ada di depan mata, di dalam Grand Lodge dan museum yang membuka pintunya bagi para pengunjung sehingga catatan sejarahnya bisa dibaca oleh lebih banyak orang.