Liputan6.com, Jakarta Bekas jerawat yang timbul di wajah tentu akan merusak penampilan dan sering kali individu salah menggunakan obat jerawat, sebab noda bekas jerawat memiliki jenis yang berbeda.
"Bekas jerawat itu jenisnya ada dua, HPI yaitu Hiper Pigmentasi Pasca Inflamasi dan acne scar," kata dr. Nadia Octavia dari Klikdokter, kepada Health-Liputan6.com, Kamis (15/12/2016).
Advertisement
HPI adalah jenis bekas jerawat yang fisiknya noda kehitaman. Sementara acne scar berupa bekas jerawat yang bolong-bolong. Nadia mengatakan bahwa untuk menghilangkan kedua bekas jerawat tersebut memiliki penanganan yang berbeda.
"Kalau untuk terapinya, HPI itu bisa pakai krim aja dan bisa juga dengan tindakan medis dengan di laser. Kalau acne scar itu dia tindakannya bisa dengan dermaroller. Itu semacam jarum kecil-kecil gitu," Nadia menjelaskan.
Pada kasus bekas jerawat yang parah, lanjut Nadia juga bisa menggunakan perawatan platelet-rich plasma (PRP) dengan penggunaan plasma darah diri sendiri yang diinjeksi ke jerawat yang bolong.
Namun, terapi satu ini juga memiliki kriteria tersendiri yaitu tergantung pada kedalamannya dan jenis dari acne scarnya.
"Ada box scar itu dia bentuknya kotak, ada yang bentuknya kecil tapi bolong ke dalam. Sama tergantung juga sudah berapa lama bekas jerawatnya dan luasnya," ujarnya.
Untuk hasil yang maksimal biasnya individu memerlukan sekitar empat atau lima kali treatment hingga bekas jerawat benar-benar hilang.