Heboh Artikel Tips 'Hamil Anak Laki-Laki' Ala India

Pasangan suami istri di India lebih suka jika punya bayi laki-laki. Angka penguguran bayi perempuan relatif tinggi.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 14 Des 2016, 20:00 WIB

Liputan6.com, New Delhi - Pasangan suami istri di India lebih suka jika punya bayi laki-laki. Kewajiban membayar mas kawin berharga mahal menjadi salah satu alasan mereka enggan memiliki anak perempuan.

Maka tak heran, angka pengguguran kandungan relatif tinggi -- setelah pemeriksaan USG menguak jenis kelamin janin yang dikandung. Segala cara dilakukan untuk mendapatkan seorang putra.

Ketika kebiasaan tersebut tak luntur oleh zaman, sebuah surat kabar di India memuat artikel -- yang seolah-olah ilmiah -- yang menawarkan pada pembacanya bagaimana untuk memastikan untuk memiliki anak laki-laki, bukan perempuan.

Jenis kelamin anak ditentukan oleh kromosom dalam sperma sang ayah. Namun, harian Mangalam, yang terbit di negara bagian Kerala memuat 6 anjuran bagi mereka yang menginginkan putra.

Mangalam menyarankan pada para calon ibu untuk makan banyak dan tidur menghadap ke arah barat.

Dalam rubrik kesehatannya, Mangalam juga menganjurkan agar calon ibu melewatkan sarapan dan berhubungan seksual pada hari-hari tertentu dalam sepekan -- ketika sperma dalam kondisi 'kuat'.

Harian itu juga menyebut, kaum pria juga bisa berperan dengan cara memperkuat sperma. Caranya, menghindari makanan asam.

Benarkah demikian?

"Kemungkinan menghasilkan seorang anak perempuan atau laki-laki saat pembuahan bersifat acak," kata Dr Shazia Malik, dokter kandungan dan ginekolog di Rumah Sakit Portland di London seperti dikutip dari BBC, Rabu (14/12/2016).

"Tidak ada bukti ilmiah tentang metode apapun yang akan mengubah peluang statistik ketika bayi dikandung secara alami," kata dia.

Lagipula, kekuatan sperma tak mempengaruhi jeni kelamin bayi. Cara agar bayi berjenis kelamin pria adalah jika indung telur dibuahi sperma yang membawa kromosom Y.

Sementara itu, situs feminis India The Ladies Finger menerjemahkan artikel yang menggunakan Bahasa Malayalam -- yang dituturkan di negara bagian Kerala.

"Di tengah aturan tak menyenangkan soal perbedaan jenis kelamin di India, melegakan akhirnya ada daftar tips yang terbukti bodoh agar bisa hamil anak laki-laki," tulis The Ladies Finger dalam nada sarkastis dalam situsnya.

Tes untuk melihat jenis kelamin janin yang dikandung ilegal di India. Namun, itu tidak menghentikan aborsi calon bayi perempuan.

Pada 1961, ada 979 perempuan untuk setiap kelahiran 1.000 anak laki-laki pada usia 7 tahun ke bawah. Sementara, menurut sensus terbaru yang dirilis pada 2011 angkanya anjlok ke 914.

Gita Aravamudan, penulis buku Disappearing Daughters: The Tragedy of Female Foeticide, mengatakan, artikel Mangalam tak berdampak besar karena ditulis dalam bahasa minoritas.

Namun, celakanya, masih banyak artikel-artikel serupa soal obat dan legenda yang menawarkan cara untuk menghindari hamil anak perempuan.

"Artikel ini bahkan lebih konyol dari yang ada sebelumnya. Namun, idenya masih sama," kata dia.

Keyakinan lama masih berkembang meskipun ada inisiatif yang diambil oleh pemerintah India, LSM, dan petugas kesehatan: orang masih menghargai anak laki-laki.

Selain masalah mas kawin mahal yang wajib dibayar perempuan, keyakinan bahwa pria lebih kuat dan bisa menjadi penopang ekonomi keluarga -- khususnya bagi orangtua yang kian sepuh -- menjadi alasan pasangan memilih punya anak laki-laki.

Di India, setelah menikah, perempuan dianggap milik keluarga suami.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya