Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo bersama rombongan pejabat pemerintah melakukan kunjungan kenegaraan ke India. Di sana, pemerintah mempromosikan Indonesia sebagai tujuan investasi.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengaku telah bertemu dengan 20 CEO India dan lima CEO Indonesia dalam kunjungan resmi kenegaraan bersama dengan Presiden RI Joko Widodo ke India, Selasa (13/12/2016) lalu.
Advertisement
Pada acara yang bertempat di Royal Ballroom, The Leela Palace Hotel, New Delhi tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia.
Kenapa waktu yang tepat, Jokowi beralasan, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini positif. Hal ini dinilai dapat mendorong pertumbuhan bisnis terutama di bidang e-commerce, pariwisata, dan manufaktur.
"Saat ini, mungkin saat yang menguntungkan dalam memanfaatkan momentum yang kuat antara Perdana Menteri Modi dan saya. Saat ini juga adalah waktu yang sangat tepat untuk menggali lebih banyak peluang di Indonesia," kata Jokowi dari keterangan resmi dari BKPM, Kamis (15/12/2016).
Menurut Thomas Lembong, saat ini pemerintah sudah banyak mengeluarkan kebijakan yang mendukung kemudahan bagi para pebisnis. Dengan begitu, banyak potensi di Indonesia yang membuka banyak peluang bisnis bagi para investor.
“Investasi merupakan kunci dari perekonomian Indonesia saat ini, sehingga kita perlu mengubah, menyederhanakan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dalam berbisnis. Itu sudah kita lakukan, langkah selanjutnya adalah promosi,” ujarnya.
Thomas menambahkan, berbagai inovasi terus dikembangkan untuk memberikan kemudahan bagi para investor. “Deregulasi berbagai jenis peraturan dan perizinan, layanan izin investasi 3 jam serta pengampunan pajak yang sudah diluncurkan menjadi usaha-usaha pemerintah untuk menarik minat investor. Banyak peluang di Indonesia, tapi kita juga perlu memberikan servis yang baik bagi para investor."
"Selain itu juga kami berusaha agar investasi ini bisa merata di berbagai daerah dan sektor. Supaya pembangunan dan penyerapan tenaga kerja merata,” ia melanjutkan.
Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi di Hyderabad House, New Delhi, telah ditandatangani MoU "Standardisasi Perdagangan" di antara kedua negara.
Hal ini diyakini dapat meningkatkan perdagangan dan mendukung kerja sama di sektor ekonomi. Peningkatan kerja sama ekonomi, terutama diversifikasi perdagangan antara Indonesia dengan India menjadi isu utama pertemuan bilateral tersebut.