Dosen Unhas Dibuai Suara 'Profesor', Nyaris Rp 50 Juta Lenyap

Gaya si 'profesor' sangat meyakinkan hingga dosen Unhas itu terbuai.

oleh Eka Hakim diperbarui 15 Des 2016, 15:32 WIB
Dosen Unhas menunjukkan slip transfer dari rekeningnya yang diambil penghipnotis. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - La Podje Talangko (55), dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, menjadi korban dugaan hipnotis seorang pengirim pesan pendek misterius yang mengaku sebagai Wakil Rektor II Unhas.

Kepada Liputan6.com, La Podje mengatakan dirinya saat itu langsung percaya ketika pelaku mengirim pesan singkat (SMS) mengatasnamakan Prof Syamsu Bachri, Wakil Rektor II Unhas.

Dalam pesannya, pelaku, kata La Podje, disebut terpilih untuk mengikuti rakernas peningkatan kinerja tenaga pendidik yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) di Hotel Grand Hilton selama dua hari, yakni 21-22 Desember 2016.

"Saya langsung percaya karena penulisan nama gelar saya dalam pesan singkat yang dikirim pelaku tidak ada yang salah," kata La Podje saat ditemui di ruang tunggu Satuan Reskrim Polrestabes Makassar, Rabu, 14 Desember 2016.

Tak hanya itu, La Podje menuturkan pesan singkat yang dikirimkan pelaku sangat rapi dan meyakinkan. Pesan itu memintanya untuk segera mengambil undangan resmi Kamis besok di ruang Wakil Rektor II Unhas.

"Selain itu, pelaku juga mengimingi saya untuk diberikan akomodasi dan biaya transportasi dari panitia pelaksana selama perjalanan sebesar Rp 7 juta," kata La Podje.

Setelah itu, ujar La Podje, pelaku juga meminta dirinya untuk segera menghubungi nomor telepon lain yang mengatasnamakan Ketua Pelaksana Prof Suprapto agar bisa memperoleh informasi dan dana akomodasi yang dimaksud.

"Jadi, malam itu juga saya telepon nomor yang dikasihkan sama pelaku," ujar La Podje.

Dari balik telepon seluler, La Podje kemudian diarahkan menuju ATM yang tak jauh dari rumahnya, Jalan Sunu, Kompleks Unhas Baraya. Bukannya mendapat akomodasi dan biaya transportasi yang dijanjikan, ia tanpa sadar membiarkan uang dalam rekeningnya dikuras.

La Podje tidak sadar saat suara pria dari balik telepon genggamnya mengarahkan jarinya untuk menekan tombol yang malah memindahkan isi tabungan ke rekening lain. Rekeningnya berpindah buku sebanyak tiga kali transfer dengan rincian transfer pertama Rp 10 juta, kemudian Rp 19,9 juta dan terakhir Rp 19,9 juta.

"Saya tidak tahu tiba-tiba saya mau saja transfer ke rekeningnya atas nama Ibu Ratna. Saya seperti dihipnotis, karena awalnya dijanjikan untuk dapat uang akomodasi, tapi uangku justru diambil," ujar La Podje sambil memperlihatkan resi pengiriman uang ke rekening atas nama Ibu Ratna sebagai barang bukti.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol M. Niam membenarkan adanya kejadian tersebut. "Keterangan korban tadi kami sudah ambil tinggal melacak keberadaan pelaku. Korban diduga dihipnotis via telepon," ujar Niam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya