Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah meski terbatas pada sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini. Laju IHSG berada di zona merah terjadi di tengah rilis neraca perdagangan November dan kenaikan suku bunga the Federal Reserve.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Kamis (15/12/2016), IHSG turun tipis 6,37 poin atau 0,12 persen ke level 5.256,44. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,23 persen ke level 880,69. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Ada sebanyak 135 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 125 saham menguat dan 101 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 146.525 kali dengan dengan volume perdagangan 5,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,9 triliun. Investor asing pun melakukan aksi jual sekitar Rp 394,93 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.363.
Baca Juga
Advertisement
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,98 persen, dan catatkan penguatan terbesar, sektor saham tambang mendaki 0,28 persen, sektor saham perdagangan naik 0,19 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 0,05 persen.
Sektor saham industri dasar melemah 0,52 persen, sektor saham konstruksi turun 0,40 persen dan sektor saham infrastruktur turun 0,33 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham TRAM naik 15,12 persen ke level Rp 198 per saham, saham BJBR mendaki 9,09 persen ke level Rp 2.400 per saham dan saham DNAR menanjak 9,4 persen ke level Rp 256 per saham.
Selain itu, saham RALS turun 3,95 persen ke level Rp 1.095 per saham, saham MEDC susut 2,53 persen ke level Rp 1.350 per saham dan saham AGRO tergelincir 2,78 persen ke level Rp 420 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,73 persen ke level 22.069, indeks saham Kora Selatan Kospi naik 0,11 persen ke level 2.038,64, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,53 persen ke level 19.355.
Selain itu, indeks saham Shanghai turun 0,38 persen ke level 3.128,33, indeks saham Singapura melemah 0,80 persen ke level 2.930,06 dan indeks saham Taiwan susut 0,06 persen ke level 9.363.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca perdagangan Indonesia di November 2016 sebesar US$ 840 juta. Jumlah ini turun dari realisasi neraca dagang di bulan sebelumnya US$ 1,21 miliar .
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo menyatakan, nilai ekspor Indonesia di bulan kesebelas ini sebesar US$ 13,50 miliar atau lebih besar dibanding realisasi impor yang sebesar US$ 12,66 miliar.
"Jadi surplus neraca perdagangan Indonesia di November 2016 sebesar US$ 840 juta," ucap Sasmito saat Rilis Neraca Perdagangan November 2016di Kantor BPS, Jakarta.
Analis PT Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menuturkan IHSG berpeluang terkoreksi. IHSG akan bergerak di kisaran 5.231-5.319.