Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen untuk menjalankan tol udara. Tol udara ini akan menghubungkan beberapa daerah yang tak terjangkau oleh transportasi daerah, seperti di Papua.
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengungkapkan untuk mensukseskan hal itu, pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk mensubsidi maskapai yang akan menjalankan penerbangan di tol udara itu.
"Untuk tol udara, kita sudah siapkan anggaran sekitar Rp 100-200 miliar pada 2017," kata Budi Karya di kantornya, Kamis (15/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Budi Karya menuturkan, setidaknya ada beberapa bandara yang akan menjadi tujuan tol udara, antara lain Bandara di Dekai, Wamena, Puncak, dan beberapa wilayah di pegunungan Papua.
Dari sisi infrastruktur, Budi Karya memaparkan di wilayah itu memang ada bandara udara (bandara), hanya saja sisi infrastrukturnya sangat terbatas. Untuk itu perlu ada subsidi.
"Di wilayah-wilayah itu bandaranya runway hanya 600-700 meter, jadi hanya pesawat jenis caravan yang bisa. Kalau tidak disubsidi harganya enggak akan logis barang-barang di sana," kata Budi Karya.
Mengenai mekanisme penyerahan subsidinya, Budi Karya akan melakukan tender, sehingga dia berharap beberapa maskapai yang memiliki kemampuan dapat mengikuti tender, sehingga dapat menjalankan tol udara. (Yas)