Unik, Pohon Natal Setinggi 2,5 Meter Terbuat dari Ban Bekas

Pohon Natal yang terbuat dari ban bekas ini memiliki banyak makna.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 16 Des 2016, 17:49 WIB
Sejumlah pohon Natal buatan pabrik Sun Xudan siap di jual, Yiwu, China (7/12). Menyambut perayaan Natal, Berbagai aksesoris Natal, termasuk pohon cemara buatan di produksi di pabrik ini. (AFP Photo/Johannes Eisele)

Liputan6.com, Surabaya - Ada yang unik di Perpustakaan Universitas Kristen Surabaya. Terpajang pohon Natal dengan tinggi 5,5 meter dan berdiameter 2,5 meter dari 157 tumpukan ban bekas. Pohon Natal yang diletakkan di tengah perpustakaan ini menarik minat mahasiswa untuk berkunjung.

Kepala Perpustakaan UK Petra Surabaya, Dian Wulandari memaparkan pohon Natal itu terdiri dari tumpukan ratusan ban kendaraan bermotor seperti Vespa dan mobil yang dicat merah dan dihiasi dengan pernak-pernik khas Natal.

Pohon Natal ini juga memiliki unsur kuat filosofi dalam menginstropeksi diri dari perlakuan yang pernah dilakukan di tahun ini.

"Jika dicermati, tampak terlihat jelas badan ban sengaja dibuat berukit-ukir agar mempunyai daya cengkeram yang kuat sehingga tidak mudah tergelincir. Jadi, filosofinya yaitu, bagaimana iman dalam kehidupan manusia. Bukanlah hiasan, melainkan sebagai pegangan hidup yang kokoh demi mencapai keselamatan," tutur Dian, Kamis, 15 Desember 2016.

Pohon Natal dari ban bekas diprakarsai Perpustakaan Universitas Kristen Petra Surabaya. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Dian menambahkan, pohon ban menjulang tinggi sebagai bentuk pengharapan manusia akan keselamatan. Sementara sifat ban, yang bila makin lama dipakai makin menipis mencerminkan kejenuhan yang sering dialami manusia. Jika ingin diperbarui memerlukan refleksi serta introspeksi diri, salah satunya melalui peringatan kelahiran Yesus Kristus Sang Juru Selamat.

"Sifat dari kasih Kristiani yang tak memegahkan diri dan rela berkorban juga tergambar dari keberadaan ban, selalu di bagian paling bawah dari kendaraan yang membuat badannya akan habis tergerus demi tugas memikul seluruh penumpang agar sampai ke tujuan dengan selamat," kata Dian.

Dian menjelaskan munculnya ide membuat pohon Natal dari ban ini juga berlangsung lama. Pasalnya, sempat terlontar ide membuat pohon Natal dari kursi. Namun, beberapa kali dicobanya tidak berhasil dan akhirnya direvisi dengan membuat konsep pohon Natal ban bekas. Ide ini diinisiasi oleh dosen luar biasa Arsitektur UK Petra, Titien Wahono.

Dengan mengusung tema Batak yang merupakan salah suku di Indonesia yang dipilih tahun ini, warna pohon didominasi warna merah dipadu putih dan emas. Proses pembuatan pohon berdiameter 2,5 meter dengan tinggi 5,5 meter ini dilakukan selama seminggu.

"Karena di ruang publik, dan butuh pengeboran setiap ban dengan rangkanya. Proses pembuatan dilakukan malam hari saat jam layanan perpustakaan selesai," ujar Dian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya