Mengapa Kaca Film Mobil Belum Diproduksi di Indonesia?

Produksi kaca film V-Kool menggunakan mesin teknologi tinggi seperti metode sputtering machine.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 15 Des 2016, 18:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Potensi pasar otomotif Indonesia membuat sejumlah produsen tergiur mendirikan pabrik. Namun hal itu tak berlaku bagi produsen kaca film V-Kool

Vice President PT V-Kool Indo Lestari Linda Widjaja ‎mengungkapkan, produksi kaca film V-Kool menggunakan mesin teknologi tinggi seperti metode sputtering machine.

"Mesinnya hanya ada dua di dunia hingga saat ini, satu di Palo Alto, Amerika Serikat (AS) dan satu lagi di Dresden, Jerman. Dan itu dikuasai induknya V-Kool," ungkap Linda saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).

Sehingga, menurutnya, membuat mesin multilayer sputtering cukup berat. Sebab, ada sejumlah pertimbangan misalnya harga dan tak mungkin memberikan rahasia dapur hanya untuk memproduksi kaca film di negara lain.

Terlebih lagi, perusahaan induk mereka juga sangat ketat dalam menjaga formulasi kaca film mereka, sehingga bukan perkara mudah mengalihkan teknologi itu ke negara lain.

Atas dasar itulah, Linda menilai tidak mungkin bila V-Kool membangun pabrik di Indonesia.

Sementara itu, V-Kool Indonesia coba menghadirkan produk kaca film yang sesuai dengan pasar. Misalnya, kaca film V-Kool punya kelebihan spectrally service, yakni memilih gelombang yang akan meneruskan cahaya tampak sebanyak lebih dari 70 persen, menolak infra-merah dan sinar ultra-violet 99 persen.‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya