Liputan6.com, Bandung - Lebih dari 50 dokter dikerahkan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung untuk menangani operasi pemisahan bayi kembar siam Devina dan Devani asal Sumedang, Jawa Barat, Kamis (15/12/2016).
Dari informasi pihak rumah sakit, operasi pemisahaan mulai pukul 5.45 dan dijadwalkan tuntas pukul 23.00. Menurut Direktur Medis dan Keperawatan RSHS Bandung, Nucky Hidayat, banyaknya dokter yang dikerahkan itu disebabkan kondisi pendepempetan bayi yang kini berusia 2,3 tahun tersebut kompleks
"Mengalami perdempetan kedua tulang pinggul, tulang duduk juga sebagian kaki dan beberapa organ dalamnya seperti usus besar, tempat saluran pembuangan kotoran, tempat pembuangan saluran kencing serta kelamin," kata Nucky Hidayat di Bandung.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Medis dan Keperawatan RSHS Bandung, Nucky Hidayat mengatakan secara teknis medis sebenarnya kondisi tersebut sangat sulit dilakukan tindakan operasi pemisahaan.
Sementara itu, Ketua tim dokter kembar siam RSHS, Dadang Sjarief Hidajat menjelaskan kemungkinan dengan adanya organ tubuh yang bersatu, menyebabkan banyak fungsi yang akan terganggu.
"Istilah tanda kutipnya dikorbankan kakinya, ada yang mungkin anusnya dipindahkan dan juga kelaminnya dan sebagainya," kata Dadang Sjarief Hidajat di Bandung, Rabu (14/12).
Dadang Sjarief Hidajat mengatakan, sejak tujuh hari sebelum pelaksanaan operasi pemisahaan, tim dokter telah melakukan persiapan yang matang seperti simulasi operasi di ruangan sampai dengan pasca operasi dan perawatan sesudahnya.
Kondisi awal bayi kembar siam dempet asal Sumendang saat ini, dianggap sangat kompleks. Keduanya mengalami tulang pinggul bersatu, saluran air besar dan air kecilnya bersatu, kaki sebelah kanan terpisah tetapi kaki bagian kiri tergabung.