Liputan6.com, Jakarta - Seperti kisah dalam film, ternyata badan intelijen CIA dari Amerika Serikat pernah mencoba mengendalikan pikiran manusia untuk ditugaskan membunuh sasaran. Rahasia itu, bersama dengan sejumlah program rahasia lain ternyata paling menggelitik rasa ingin tahu para pembaca kanal Global Liputan6.com pada Jumat (16/12/2016) pagi.
Kembali ke Tanah Air. Ternyata media dunia memiliki pandangan tersendiri tentang kemenangan tim nasional Indonesia melawawan tim Thailand di leg pertama final Piala AFF 2016. Analisis media-media asing itu menyedot perhatian pembaca.
Advertisement
Sementara itu, ulah Duterte kembali menjadi berita. Setelah kerap melontarkan ucapan kurang pantas kepada Presiden Obama, ia baru-baru ini mencoba menghindari pertemuan dengan Obama. Alasannya? Alasan klasik, yaitu sakit perut.
Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:
1. 7 Misi Rahasia CIA yang Bocor ke Publik
Rahasia pemerintah dan militer suatu negara bisa bermacam-macam ragamnya, mulai dari yang paling mengerikan hingga yang terdengar konyol namun menghibur.
Tapi, kebanyakan rahasia itu sangat menggelitik rasa ingin tahu.
Pihak Angkatan Udara Amerika Serikat, misalnya, mencoba membangun piring terbang dengan kecepatan supersonik. Lalu, ada percobaan kekuatan tenaga nuklir yang menghasilkan bom atom Perang Dunia II.
2. Media Asing: Kekalahan dari Malaysia 2010 'Hantui' Timnas Garuda
Meski menang Indonesia 2-1 atas Thailand di leg pertama final Piala AFF 2016, Timnas Indonesia tak mau jumawa.
Apalagi, pelatih Alfred Riedl punya kenangan buruk saat laga serupa pada tahun 2010. Kala itu Timnas Garuda berhadapan dengan kesebelasan Malaysia di babak final.
Pada leg final AFF 2010, Indonesia dikalahkan 0-3 oleh tim Malaysia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Tim Garuda kemudian berhasil mencatat kemenangan 2-1 atas si Macan di leg kedua di Jakarta.
Selanjutnya...
2. Hindari Obama, Duterte Pura-Pura Sakit Perut
Sumpah serapah dilayangkan Rodrigo Duterte kepada Presiden Barack Obama: dari 'go to hell' bahkan ucapan kasar yang menghina, 'son of a whore'. Namun, keduanya harus bertemu di ajang Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Lima, Peru, November 2016 lalu.
Belakangan, Duterte mengaku berusaha menghindar dari Obama, agar tak terjebak dalam situasi yang "canggung". Ia tak datang dalam KTT atau Leaders’ Meeting dan perhelatan resmi lainnya.
Kepada para anggota Wallace Business Forum di Istana Malacanang, Duterte mengaku pura-pura sakit perut.