Liputan6.com, Jakarta Saking tak terhitung berapa jumlah orang yang menggemari semua karyanya, Rhoma Irama menyarankan agar mereka mendirikan satu komunitas. Jelang tutup tahun 2013, berdirilah Fans of Rhoma Irama dan Soneta Group (FORSA)
Makmur, Sekretaris FORSA Bogor mengatakan bahwa FORSA bukan lagi sekadar komunitas, melainkan sudah berbentuk ormas yang memayungi semua fans Sang Raja Dangdut Rhoma Irama.
Advertisement
"Sebelum terbentuk FORSA, sudah berdiri dulu banyak fans dari Rhoma Irama. Salah satunya ABRI (anak buah Rhoma Irama). Meski ada beberapa yang memang mempertahankan perkumpulan semacam itu, ya tidak apa-apa. Sebab, ketika ada acara-acara tertentu, yang dibawa tetap nama FORSA," kata Makmur saat dihubungi Health Liputan6.com pada Jumat (16/12/2016)
Kegiatan yang dimiliki FORSA pun sesuai dengan visi dan misi, yaitu mendukung penuh semua karya yang dihasilkan dari tangan dingin Rhoma Irama bersama Soneta Group.
"FORSA lebih menekankan silaturahminya. Sebulan sekali pasti ada pertemuan, baik untuk mengadakan pengajian, maupun arisan," kata Makmur.
Menurut Makmur, semua kegiatan yang dilakukan anggota FORSA merupakan bentuk realisasi dari lagu-lagu yang dimiliki Sang Raja Dangdut. "Kalau kita dengar semua lagunya beliau, berisi dakwah dan pesan-pesan untuk kehidupan yang lebih baik," kata dia menambahkan.
Makmur yang berasal dari Pemalang mengaku sudah menyukai Rhoma Irama sejak masih kecil. Maklum, setiap hajatan di kampungnya, selalu yang diputar adalah lagu dangdut.
"Tidak cuma lagu-lagunya Bang Haji, ada juga lagunya Mansyur S dan Elvi Sukaesih. Namun, hati ini terpaut ke semua lagunya Rhoma Irama. Bukan tidak suka sama penyanyi dangdut yang lain, tapi ini masalah hati," kata Makmur sambil tertawa.
"Semua lagu-lagunya Bang Rhoma itu berisi berupa nasihat maupun kejadian di kehidupan nyata. Ditambah, terselip nilai dakwah. Sosok Rhoma Irama sendiri selalu konsisten menghasilkan karya-karya bagus, yang membuat saya dan anggota FORSA mengidolakannya," kata Makmur lagi.
Boleh bawa lagu-lagunya Rhoma Irama dan Soneta Group, Asal...
Makmur menambahkan, FORSA tidak mempermasalahkan bila ada grup musik dangdut orkestra yang membawakan lagu-lagunya Rhoma Irama dan Soneta Group.
Tak terkecuali jika memiliki nada, musik, dan nama yang mirip dengan Rhoma Irama dan Soneta Group.
"Kita berpikirnya, mungkin grup dangdut itu menjadikan Bang Rhoma dan Soneta Group sebagai kiblat dalam bermusik. Dan bila ada penyanyi yang nama belakangnya menggunakan "Irama", belum tentu berasal dari keluarga besar Rhoma Irama, dan bisa saja fans-fans yang memang berkiblatnya ke arah sana," kata Makmur.
Makmur dan seluruh orang yang bergabung ke dalam komunitas FORSA akan marah dan meradang bila yang membawakan karya-karya milik Rhoma Irama dan Soneta Group melanggar asusila dan mempertontonkan aksi pornografi.
"Selagi penampilan penyanyi tersebut tidak melanggar asusila, kami tidak masalah. Yang akan kami protes adalah bila membawakan lagu Rhoma Irama dan Soneta Group dengan dandanan dan aksi panggung yang tidak senonoh. Itulah peran kami," kami Makmur menekankan.
Makmur sadar betul bila Rhoma Irama telah menciptakan karya-karya yang masih enak untuk diperdengarkan sampai sekarang. Sehingga wajar, banyak penyanyi dangdut yang menyanyikan lagu-lagunya.
"Kalau saya melihatnya, lagu dangdut sekarang hanya sebatas mengikuti trend saja, tidak membekas, dan tidak ada isinya. Beda dengan lagu Rhoma Irama yang punya nilai-nilai untuk kehidupan, sekali pun lagu begadang," kata Makmur menekankan.