Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) berencana meluncurkan pecahan Rupiah emisi baru bergambar 11 pahlawan, pada 19 Desember 2016 secara serentak di Indonesia.
Uang kertas Rupiah yang akan diterbitkan BI ini diklaim menjadi salah satu mata uang yang memiliki tingkat pengamanan tertinggi di dunia.
"Rupiah itu memiliki sistem pengamanan tiga level. Dengan begitu bisa jadi mata uang yang pengamanannya sangat kompleks dibanding mata uang negara lain," kata Direktur Eksekutif Pengelolaan Uang BI Suhaedi kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (16/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Suhaedi mengungkapkan level pengamanan uang yang diterapkan Bank Indonesia sudah sesuai dengan ketentuan yang biasa diterapkan di berbagai negara. Hanya saja, tidak semua negara menerapkan semua level yang ada.
Berikut penerapan sistem keamanan yang ada pada Rupiah emisi baru, seperti dikutip Liputan6.com dari data Bank Indonesia :
I. Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah
Dalam melaksanakan tugas pokok di bidang pengedaran uang, Bank Indonesia selalu berupaya agar uang yang dikeluarkan dan diedarkan memiliki ciri-ciri dan unsur pengaman yang cukup mudah dikenali masyarakat, namun di pihak lain dapat melindungi uang dari unsur pemalsuan.
Keaslian uang dapat dikenali melalui ciri-ciri yang terdapat baik pada bahan yang digunakan untuk membuat uang (kertas, plastik atau logam), disain dan warna masing-masing pecahan uang, maupun pada teknik pencetakan uang tersebut.
Dalam penetapan ciri-ciri uang dianut suatu prinsip bahwa semakin besar nilai nominal uang maka semakin banyak unsur pengaman (Security Features) dari uang tersebut sehingga aman dari usaha pemalsuan.
Security features selain berfungsi sebagai alat pengamanan, baik dalam bentuk kasat mata maupun tidak kasat mata juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu :
1. Fungsi estetika, agar uang tampak menarik
2. Untuk membedakan antara satu pecahan dengan pecahan lainnya, atau antara satu mata uang dengan mata uang lainnya
II. Unsur Pengaman pada Uang Kertas Rupiah
II. Unsur Pengaman pada Uang Kertas Rupiah
Unsur pengaman pada uang kertas meliputi bahan uang dan teknik cetak. Pemilihan unsur pengaman merupakan suatu aspek yang penting agar uang sulit dipalsukan.
Perlu disadari bahwa sulitnya uang untuk dipalsukan tidak semata-mata tergantung pada unsur pengaman, tetapi juga dipengaruhi oleh gambar disain, warna maupun teknik cetak.
Unsur pengaman pada uang kertas Rupiah dapat dibedakan berdasarkan unsur pengaman yang terbuka (covert security features) dan tidak terbuka (covert security features).
Kebanyakan unsur pengaman adalah yang terbuka dan dapat dilihat dengan mudah oleh masyarakat. Pendeteksian unsur pengaman tersebut dapat dilakukan dengan mata telanjang (kasat mata), perabaan tangan (kasat raba), maupun dengan menggunakan peralatan sederhana seperti kaca pembesar dan ultra violet.
Pendeteksian unsur pengaman yang tidak terbuka hanya dapat dilakukan dengan suatu mesin yang memiliki sensor tertentu yang memiliki tingkat kepastian dan kecepatan yang cukup tinggi untuk mengetahui unsur pengaman tersebut.
Dalam melakukan pemilihan unsur pengaman uang kertas, pada umumnya mempertimbangkan 2 hal utama yaitu:
a. Semakin besar nominal pecahan diperlukan unsure pengaman yang lebih baik, kompleks, dan canggih
b. Unsur pengaman yang dipilih didasarkan pada hasil penelitian dan mempertimbangkan perkembangan teknologi
Advertisement
III. Karakteristik Uang Logam Rupiah
III. Karakteristik Uang Logam Rupiah
Beberapa karakteristik tertentu yang perlu diperhatikan dalam uang logam Rupiah antara lain:
a. Setiap pecahan uang logam mudah dikenali baik secara kasat mata dan kasat raba
b. Uang logam menggunakan bahan yang tahan lama dan tidak mengandung zat yang membahayakan
c. Uang logam yang dikeluarkan dalam ukuran yang sesuai, tidak terlalu besar atau tidak terlalu berat
d. Uang logam Rupiah berbentuk bulat, dengan bagian samping bergerigi atau tidak bergerigi.(Yas/nrm)