Liputan6.com, Jakarta Eko Patrio harus menelan pil pahit akibat penggunaan media sosial yang tidak tepat. Ia diberitakan telah mengunggah tulisan yang kontroversial di akun pribadi Twitter miliknya.
Tulisan itu menyatakan bahwa kasus bom panci di Bekasi hanya pengalihan isu dari kasus dugaan penistaan agama yang tengah menjerat Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Usai menyambangi Bareskrim Polri, Gambir, Jumat (16/12/2016), Eko Patrio bersama tim kuasa hukumnya memberikan klarifikasi terkait hal tersebut. "Kondisinya saya enggak tahu, tiba-tiba malam hari ada berita online yang membuat (berita tersebut)," kata Eko Patrio.
Baca Juga
Advertisement
Bagi politisi partai PAN itu, berita yang beredar bukan hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi juga berbagai pihak. "Akhirnya yang dirugikan bukan saya, tapi juga kepolisian dan teman-teman lain tersakiti. Ini bagian fitnah dan zalim," ucap Eko Patrio.
Akibat perilaku yang dianggap fitnah itu, Eko Patrio merasa perlu melakukan pelaporan pada pihak berwajib. "Kami datang ke mari untuk membuat laporan. Nantinya ditelusuri mana yang mengarang bebas. Dan saya yakin polisi akan menangani dengan baik," Eko Patrio menambahkan.
Pada akhirnya, pihak Eko Patrio belum mengisi berkas pelaporan dan memberi kesempatan pada ketujuh media yang diduga memuat berita yang merugikannya untuk melakukan klarifikasi. "Jujur saja, saya nggak niat melaporkan. Karena saya datang dari media juga. Tapi ini sudah meresahkan dan mencoreng kepolisian," tandas Eko Patrio. (Rin)