Liputan6.com, California - Impian pergi ke luar angkasa dengan elevator ternyata akan segera diwujudkan. Meski begitu, rencana tersebut masih sangat jauh dari kata rampung. Pasalnya, proses produksi material elevator luar angkasa baru akan selesai pada 2030.
Menurut laman Futurism, Desember (20/12/2016), satu-satunya faktor utama yang membebani proses pembangunan elevator adalah kendala material.
Berdasarkan pandangan para ilmuwan, material tersebut bukan berasal dari komponen biasa yang ditemukan dalam pembangunan megastruktur atau gedung-gedung pencakar langit.
Baca Juga
Advertisement
"Material untuk membangun elevator setinggi 100.000 kilometer ini akan selesai diproduksi pada 2030. Itu belum proses pembangunan elevator. Jika nanti semua sudah rampung, riset antariksa akan lebih mudah dan terakselerasi dengan cepat," kata David I Raitt, ilmuwan dari Badan Antariksa Eropa, ESA.
Sayangnya, Raitt tidak mengungkap material seperti apa yang akan menopang pembangunan elevator. Ia memaparkan, proses produksi material yang memakan waktu sepuluh tahun ini akan benar-benar dipantau dengan seksama.
Sebelumnya, gagasan elevator luar angkasa sudah lebih dulu dicetuskan Thoth Technology, perusahaan asal Kanada. Tujuan awal dibuatnya elevator tersebut adalah untuk membantu misi penerbangan para astronot ke luar angkasa di masa depan.
Konsep elevator luar angkasa juga didukung para ilmuwan Penn State University. Mereka mengklaim, teori tersebut bisa diwujudkan di dunia nyata.
Namun ada syarat khusus agar elevator tersebut bisa diciptakan menjulang tinggi memecah langit bumi, yaitu dengan menggunakan material khusus. Apakah material khusus ini merujuk ke proses produksi material yang dilakukan ESA? Bisa jadi.
Apa Itu Material Diamond Nanothreads?
Diungkap, material khusus itu bernama 'Diamond Nanothreads', yakni sebuah bahan kristal karbon yang diklaim begitu kuat. Material berlian ini bisa bertahan pada suhu dan lingkungan ekstrem di luar angkasa.
John Badding, seorang ilmuwan divisi Chemistry Development dari Penn State University meluruskan fakta bahwa Diamond Nanothreads memang menjadi bahan dasar paling ideal untuk menciptakan beban yang sesuai bagi pembuatan elevator.
"Diamond Nanothreads merupakan material paling keras dan kuat yang sejauh ini kami ketahui di sepanjang sejarah," tuturnya.
Sekuat apa? Ia menerangkan, yang membuat material ini mampu terbentuk begitu kokoh disebabkan adanya atom karbon yang terhubung satu sama lain, sehingga membentuk pola rantai tiga dimensi.
Setiap atom karbon akan terhubung dengan empat atom karbon lainnya yang akan membentuk 'jejaring' Diamond Nanothreads.
Sampai saat ini, material tersebut masih dikembangkan di laboratorium tertutup Penn State University. Belum diketahui secara pasti kapan material ini digunakan.
Yang bisa dipastikan, Diamond Nanothreads sangat mendukung pola arsitektur nano yang bisa digunakan sebagai material dasar pembuatan elevator luar angkasa.
Akan tetapi, yang menjadi hambatan bagi para ilmuwan adalah, ketika material ini dibuat untuk menyokong struktur bangunan elevator diagonal yang memanjang. Belum diketahui dengan jelas apakah Diamond Nanothreads ini akan lebih kuat atau perlahan bisa rapuh.
Namun mereka optimistis bahwa material ini kelak bisa digunakan sebagai material pendukung pembuatan peralatan struktur bangunan elektronik, termasuk teknologi transportasi masa depan.
(Jek/Cas)
Advertisement