Wall Street Melemah Terseret Saham Teknologi

Wall Street terus reli sejak Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 8 November, dengan indeks S & P naik 5,5 persen.

oleh Nurmayanti diperbarui 17 Des 2016, 05:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Wall Street melemah di akhir pekan terpicu penurunan saham Oracle yang mencapai lebih dari 4 persen. Saham ini kemudian menjadi hambatan terbesar pada indeks S&P dan sektor teknologi.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 8,83 poin, atau 0,04 persen ke posisi 19.843,41.

Sementara indeks S & P 500 kehilangan 3,96 poin, atau 0,18 persen menjadi 2.258,07 dan Nasdaq Composite turun 19,69 poin, atau 0,36 persen ke level 5.37,16.

Penurunan saham Oracle yang mencapai 4,3 persen menjadi US$ 39,10 terpicu perkiraan analis soal pendapatan. Saham ini kemudian menjadi hambatan terbesar pada indeks S&P dan sektor teknologi.

Analis mengatakan bahwa investor cemas dan berpaling ke sektor defensif di saham serta Treasuries setelah adanya laporan bahwa sebuah kapal perang Angkatan Laut Cina menyita drone bawah air AS pada hari Kamis kemarin di perairan internasional di Laut Cina Selatan.

"Kabar tentang drone memberikan dampak. Sebab Anda tidak akan sering melihat dua kekuatan dunia ini menjadi frontal," kata Jim Paulsen, Kepala Strategi Investasi di Wells Capital Management di Minneapolis.

Indeks Dow naik untuk minggu keenam berturut-turut, tetapi indeks S & P 500 dan Nasdaq membukukan penurunan mingguan yang sedikit.

Adapun Utilitas dan real estate menjadi sektor berkinerja terbaik pada indeks S & P.

Saham AS terus reli sejak Pemilihan Presiden 8 November, dengan indeks S & P naik 5,5 persen seiring harapan deregulasi dan anggaran infrastruktur Presiden terpilih Donald Trump akan meningkatkan perekonomian.

Namun, ada beberapa kekhawatiran bahwa reli hanya terjadi sedikit sebab berbagai kebijakan yang diambil pemerintah AS membutuhkan waktu untuk terlaksana dan kemungkinan berubah saat maju di Kongres.

Sekitar 10,84 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, naik darirata-rata harian selama 20 sesi terakhir di posisi 7,53 miliar.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya