Kapan Renault Kwid Diproduksi di Dalam Negeri?

Bermain di segmen non Low Cost Green Car (LCGC), Renault Kwid ditawarkan dengan banderol murah

oleh Herdi Muhardi diperbarui 17 Des 2016, 13:12 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Bermain di segmen non Low Cost Green Car (LCGC), Renault Kwid ditawarkan dengan banderol murah, yakni Rp 117,7 juta on the road Jakarta. Harga itu sebanding dengan mobil murah ramah lingkungan yang banyak beredar.

Saat ini, mini crossover milik brand asal Perancis tersebut dibuat di India. Jika ingin menjadi produk LCGC, tentu harus mengikuti aturan main di sini di mana salah satu syaratnya adalah diproduksi di dalam negeri dan menggunakan komponen lokal di atas 80 persen.

Mengenai hal ini, PT Auto Euro Indonesia selaku agen tunggal pemegang merek Renault di Tanah Air mengaku sudah memiliki rencana. Sebelum dirakit secara penuh di dalam negeri, Renault Kwid akan dirakit dengan sistem Completely Knocked Down (CKD).‎

‎Sales & Marketing Division Head PT Auto Euro Indonesia Ario Soerjo mengatakan, untuk menjadikan Kwid CKD diharapkan dapat direalisasikan dalam dua tahun ke depan.

"Misalnya, tahun 2017 laku banget, dan 2018 makin laku. Di satu titik secara hitungan ekonomi sudah bisa dijalankan CKD," ungkap Ario saat ditemui di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten, Jumat (16/12).

Untuk melakukan perakitan secara lokal, Renault rupanya tak akan membangun pabrik baru. Sebaliknya, mereka akan memanfaatkan aliansi dengan Nissan. Artinya, ‎produksi Kwid akan menggunakan jalur produksi yang ada di pabrik Nissan, di wilayah Pulogadung, Jakarta Timur.‎

Adapun Ario menuturkan, jika permintaan Renault Kwid semakin meningkat, maka bukan hal yang tidak mungkin Renault dibuat langsung di pabrik Nissan yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat.

"Makanya, kami lihat dahulu Kwid dan Koleos, semakin banyak (jualannya), maka skala ekonomi-nya makin terlihat. Semakin banyak dibeli orang makin cepat untuk kami menuju ke CKD dari pada CBU," tutupnya.‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya