Solusi dari Anies Baswedan untuk Transportasi Jakarta

Jika nanti terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berencana akan membangun Light Rail Transit (LRT) sebagai solusi.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 17 Des 2016, 15:02 WIB
Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memaparkan program kerjanya saat menghadiri "Festival Budaya Perempuan 1001 Cerita Perempuan Kali Ciliwung" di GOR Otista, Jakarta, Kamis (8/12). Acara itu mengangkat isu perempuan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, salah satu masalah transportasi masal saat ini adalah rute kendaraan yang tidak berubah sejak dulu.

"Salah satu masalah di dalam transportasi massal di Jakarta adalah sudah 40 tahun rute-rute kendaraan massal tidak mengalami perubahan yang signifikan," ujar Anies di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 16 Desember 2016.

Sementara, kata dia, pertumbuhan penduduk di Jakarta mengalami perubahan. Tempat-tempat yang dulunya kosong sekarang padat. Sementara yang dulu padat, saat ini jadi kosong. "Tetapi rute kendaraan umum massal tidak mencerminkan perubahan itu," ujar Anies.

Jika nanti terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berencana akan membangun Light Rail Transit (LRT) sebagai solusinya.

"Kita akan membangun, sekarang sudah ada MRT (Mass Rapid Transit). Kita akan bangun LRT terutama untuk rute-rute BRT (Bus Rapid Transit/busway) yang sudah matang karena dengan LRT akan jauh lebih efisien," ujar dia.

Rute matang yang dimaksud Anies adalah bus dengan jumlah penumpang yang pasti seperti Blok M sampai Jakarta Kota.

"Abis itu bis, kendaraan mini bis, sampai kendaraan mikrolet, dan kendaraan yang bisa masuk ke kampung sehingga rute kendaraan umum massal menyesuaikan dengan rute mobilitas penduduk hari ini," kata Anies.

Dengan LRT ini Anies berencana akan mengintegrasikan semua sistem transportasi yang ada menjadi satu.

"Integrasikan semuanya jadi satu sehingga kita sudah hitung, Rp 5.000 dari mana saja bisa turun di mana saja. Karena dibuatkan rute yang ada ruang transit yang cukup banyak. Jadi naik dari mana saja asal dia bisa naik dari sistem transportasi ini bisa turun di mana saja dengan harga yang sama," kata Anies.

Sementara saat ini, kata Anies, dengan biaya Rp 3.500 warga Jakarta bisa menggunakan Transjakarta. Namun, harus ada ongkos tambahan untuk sampai ke rumah.

"Kalau yang ini dijadikan satu termasuk yang Kepulauan Seribu. Kalau naiknya dari Kepulauan Seribu pun, dia warga Jakarta juga loh. Dia bisa naik dari Kepulauan Seribu ke Ragunan dengan Rp 5.000 karena mereka satu sistem," jelas Anies.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya