Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengeluhkan kondisi Terminal Giwangan yang kurang bersih dan tertata. Ia mengungkapkan hal itu saat melakukan kunjungan ke terminal bus tipe A yang ada di Yogyakarta itu pada Sabtu (17/12/2016).
Keluhan itu muncul ketika menjelajahi setiap areal terminal seluas 5,8 hektare, mulai dari area keberangkatan, kedatangan, ruang makan, dan sebagainya. Berdasarkan pengamatan, memang sampah tidak tampak berserakan, hanya saja penataannya terlalu berdesakan dan mengesankan kumuh serta kurang rapi.
Menanggapi keluhan itu, Kepala UPT Terminal Giwangan Bekti Zunanta mengemukakan alasannya. "Anggaran kebersihan dan operasional kurang," ujarnya kepada wartawan seusai kunjungan Menhub.
Baca Juga
Advertisement
Ia menyebutkan, selama ini anggaran kebersihan hanya Rp 180 juta per tahun dan hanya bisa membiayai dua area saja, yakni terminal kedatangan dan keberangkatan. "Mekanismenya kami pihak ketiga kan," ucap Bekti.
Ia berharap, pada 2017 bisa memperoleh bantuan dari pemerintah pusat, sehingga bisa membenahi Terminal Giwangan. Terminal tersebut dilewati 3.000 bus trayek berizin dari 270 Perusahaan Otobus.
Jumlah bus AKAP sebanyak 950 unit dan bus AKDP sebanyak 350 unit. Sementara, angkutan perkotaan ada 124 unit dan bus Trans Jogja 26 unit. Jumlah penumpang yang datang dan pergi dari Terminal Giwangan mencapai 15.000 orang per hari.
Bekti mengatakan menjelang libur akhir tahun jumlah penumpang melonjak sekitar 5 persen. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan penumpang sebesar 1 persen .
"Seiring dengan tren jumlah kendaraan yang masuk ke terminal turun 4 persen setiap tahun karena masyarakat memilih moda transportasi lain," kata dia. (Switzy Sabandar/Nrm)