Liputan6.com, Jakarta - Hingga 15 Desember 2016, penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2016 diperkirakan mencapai 85 persen. Demikian disampaikan Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono saat temu wartawan Balai Kota-DPRD DKI Jakarta.
"Berdasarkan data terakhir, penyerapan anggaran hingga saat ini sudah mencapai 78 persen. Sisanya, tujuh persen lagi masih dalam proses administrasi yang masih berjalan. Target penyerapan awal memang diperkirakan mencapai 85 hingga 90 persen," kata dia, di Jakarta, Sabtu 17 Desember 2016.
Advertisement
Dikutip dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta, beritajakarta.com, Sumarsono menjelaskan, APBD DKI 2016 tidak terserap maksimal disebabkan sejumlah program kegiatan tidak terealisasi hingga akhir tahun.
"Misalnya, proyek pembangunan tujuh rusun, pembebasan lahan eks kantor kedubes Inggris, dan proyek pengolahan air bersih di delapan pulau permukiman Kabupaten Kepulauan Seribu yang hingga saat ini baru mencapai 5 persen," ujar dia.
Sumarsono mengungkapkan, sejumlah proyek infrastruktur ini berkontribusi menyumbangkan angka tidak terserapnya APBD DKI 2016. Namun, pembebasan ratusan bidang lahan yang terkena proyek MRT telah berhasil diselesaikan.
"Kami sudah memiliki pegangan hukum dari Kementerian Agraria bahwa pembebasan tanah negara yang selama ini dikuasai oleh perorangan bisa diberikan ganti rugi. Kalau pembebasan lahan MRT masih terhambat, penyerapan anggaran 2016 semakin rendah," ucap dia.
Ia menegaskan, seiring rencana penataan perangkat daerah, performance penyerapan anggaran SKPD yang tidak bagus tersebut akan menjadi penilaian. "Pergeseran pejabat dapat dimungkinkan dengan melihat performance penyerapan anggaran," tandas dia.