Liputan6.com, Bantaeng - Abu Lahair (11), murid kelas 6 di sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, menjadi korban peluru nyasar milik anggota Polsek Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sabtu 17 Desember 2016.
Kapolres Bantaeng, AKBP Adip Rojikan mengatakan saat ini kondisi korban sudah membaik dan peluru nyasar yang mengenai betis telah dikeluarkan.
"Oknum anggota yang melepaskan tembakan sehingga pelurunya nyasar mengenai korban sementara dalam proses di satuan Propam Polres Bantaeng," kata Adip melalui telepon, Minggu (18/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya itu, beberapa pelaku yang terlibat dalam tawuran kelompok sehingga anggota melepaskan tembakan peringatan, diakui Adip juga dalam pengejaran pihaknya.
"Jadi ini ada dua kasus yah. Oknum anggota melepaskan tembakan peringatan dalam rangka melerai adanya tawuran kelompok remaja saat itu. Namun peluru yang dilepaskan nyasar mengenai korban," ucap Adip.
Adip menjelaskan peristiwa tersebut bermula saat anggota Patroli Polsek Bisappu mendapat kabar dari masyarakat jika terjadi perang kelompok menggunakan senjata tajam. Dengan begitu, kata Adip, anggota langsung menuju ke lokasi tawuran tersebut.
"Betul setiba di lokasi anggota tersebut melihat beberapa orang remaja sedang membawa samurai, sehingga anggota memberikan tembakan peringatan. Kelompok remaja itu langsung bubar, namun peluru yang dilepaskan anggota malah nyasar mengenai betis korban," ungkap Adip.
Korban, menurut Adip, diketahui merupakan warga Jalan Monginsidi 1 Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulsel. Korban terkena peluru nyasar tepat di dekat rumahnya yang kebetulan jarak dari lokasi tawuran sangat dekat.
"Korban masih dirawat di RSUD Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng, tapi kondisinya sudah membaik. Adapun oknum polisi yang melepaskan peluru hingga nyasar mengenai kaki korban juga telah menemui orangtua korban dan keduanya saling memaafkan," tandas Adip.